Page 89 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 89
Judul : BPOM Temukan Pabrik Tahu Berformalin di Bogor, Omzetnya 5 Miliar per
Tahun
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 6/11/2022
Halaman/URL : https://www.tribunnews.com/nasional/2022/06/11/bpom-temukan-pabrik-tahu-
berformalin-di-bogor-omzetnya-5-miliar-per-tahun
Tipe Media : Media Online
Badan POM melakukan operasi
penindakan terhadap dua sarana
produksi tahu yang mengandung
formalin di daerah Parung,
Kabupaten Bogor,Jumat
(10/06/2022). Kepala Badan
POM RI, Penny K. Lukito
mengatakan, temuan tersebut
cukup besar dan sangat strategis.
“Apalagi, tahu merupakan
produk yang rutin dikonsumsi”,
jelasnya dikutip dari laman
BPOM RI, Sabtu (11/6/2022). Operasi ini dilakukan berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Jawa
Barat dan Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Barat. Operasi ini berawal dari aduan masyarakat yang
masuk ke Badan POM dan ditindaklanjuti oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Badan POM.
Adapun total omset dari dua sarana produksi tahu tersebut mencapai lebih dari Rp5 miliar per tahun
dengan kapasitas produksi lebih dari 2,5 ton. Tahu hasil produksi dari kedua sarana produksi tersebut
diketahui banyak didistribusikan ke pasar-pasar di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bogor. “Dua calon
tersangka di sini S (35) dan di sana N (48) yang berstatus pemilik berdasarkan izin usahanya. Untuk
pabrik kita akan lakukan penghentian kegiatan. Nanti akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bogor. Kemudian untuk produksinya akan kita hentikan, terutama karena kita sudah
mendapatkan barang bukti formalin,” tegas perempuan berhijab ini. Pelanggaran yang dilakukan
pelaku akan dipersangkakan terkait pasal memproduksi dan mengedarkan pangan yang mengandung
bahan berbahaya, sebagaimana diatur dalam Pasal 136 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan. Pelaku dapat dijatuhi sanksi pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling
banyak Rp10 miliar. “Kami juga kembali mengimbau kepada pelaku usaha agar mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku, menerapkan cara produksi yang baik, dan menggunakan bahan
yang aman. Tidak hanya mengejar keuntungan semata, namun juga memperhatikan kesehatan
masyarakat”, pesan Penny.

