Page 99 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 99

penting  manusia,  hingga  menyebabkan  kematian”,  ungkap  Penny.  BPOM  pun  telah  berupaya
               melakukan penertiban terhadap pelaku usaha produksi pangan olahan yang masih menggunakan bahan
               berbahaya  dilarang.  Namun  pada  saat  ini,  masih  ditemukan  pelaku  usaha  produksi  pangan  yang
               menggunakan bahan berbahaya atau bahan yang dilarang dalam proses produksi. Untuk wilayah Jawa
               Barat,  kata  Penny,  pada  periode  2021-2022  telah  dilakukan  upaya  penertiban  terhadap  lima  pelaku
               usaha  produksi  pangan  olahan  yang  menggunakan  bahan  berbahaya  dilarang  dalam  proses
               produksinya.  Khusus  untuk  kasus  penggunaan  formalin  pada  produksi  pangan,  selama  pelaksanaan
               intensifikasi penindakan pangan yang mengandung formalin sejak Januari hingga Juni 2022, ditemukan
               22 sarana produksi pangan yang menyalahgunakan formalin sebagai pengawet. Sarana ini tersebar di
               wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan
               Timur. Jenis pangan olahan yang ditemukan mengandung formalin yaitu produk tahu dan mie basah.
               Langkah pencegahan dan penindakan terhadap produsen makanan nakal yang menggunakan formalin
               juga  sebenarnya  telah  dilakukan  sejak  lama.  Pada  2016,  BPOM  bekerja  sama  dengan  salah  satu
               distributor  di  Indonesia,  melakukan  uji  coba  untuk  menambahkan  zat  pemahit  pada  formalin,  yaitu
               Denatonium Sakarida. Zat pemahit ini, ditambahkan pada cairan formalin atau paraformalin yang akan
               dijual  di  Indonesia  dengan  maksud  agar  formalin  menjadi  berasa  pahit  dan  mudah  dikenali  oleh
               konsumen.  BPOM  juga  bekerja  sama  dengan  Kementerian  Perdagangan  secara  rutin  melakukan
               evaluasi  bersama  terhadap  penambahan  pemahit  pada  formalin  atau  paraformalin  yang  akan
               didistribusikan oleh pelaku usaha Distributor Terbatas Bahan Berbahaya (DT-B2). Upaya ini dilakukan
               untuk  mereduksi  terjadinya  kebocoran  kedua  bahan  berbahaya  tersebut  ke  rantai  pangan.  Penny
               menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk senantiasa mengawal keamanan pangan dan nutrisi untuk
               meningkatkan kualitas hidup dan melindungi kesehatan masyarakat. Hal ini diwujudkan salah satunya
               dengan  terus  mengedukasi  masyarakat  melalui  Komunikasi,  Informasi,  dan  Edukasi  (KIE),  serta
               melakukan  operasi  penindakan  terhadap  penyalahgunaan  bahan  berbahaya  pada  pangan,  seperti
               penambahan formalin pada tahu. "Kami juga kembali mengimbau kepada pelaku usaha agar mematuhi
               peraturan perundang-undangan yang berlaku, menerapkan cara produksi yang baik, dan menggunakan
               bahan yang aman. Tidak hanya mengejar keuntungan semata, namun juga memperhatikan kesehatan
               masyarakat,"pungkas Kepala BPOM.
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104