Page 98 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 98
Judul : BPOM Tindak Tegas Produsen Tahu Berformalin di Parung
Nama Media : Bisnis.com
Tanggal : 6/12/2022
Halaman/URL : https://kabar24.bisnis.com/read/20220612/15/1542725/bpom-tindak-tegas-
produsen-tahu-berformalin-di-parung
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) masih
menemukan adanya pelaku usaha
yang memproduksi dan
mengedarkan tahu berformalin.
Petugas BPOM melakukan
operasi penindakan terhadap
sarana produksi pangan olahan
yang memproduksi tahu
mengandung bahan kimia
berbahaya Formalin di dua
tempat kejadian perkara (TKP) di
daerah Parung, Kabupaten Bogor
pada Rabu lalu. Operasi ini dilakukan berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Jawa Barat dan
Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Barat. Lokasi pertama bertempat di Jl. H. Mawi Waru Gang Serius
RT. 003/RW 003, Kelurahan Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Dari lokasi ini,
petugas mengamankan produk berupa tahu kecil 11.500 potong, tahu besar 2.455 potong, dan bubur
tahu 36 drum, serta menemukan barang bukti berupa Formalin seberat 60 kilogram. Kapasitas produksi
per hari pabrik ini mencapai 2 ton dengan nilai omset sebesar Rp300 juta per bulan atau Rp3,6 miliar
per tahun. Lokasi kedua bertempat di Kampung Waru Kaum RT. 008/RW. 002 Desa Waru Jaya,
Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Di lokasi kedua, petugas menemukan Formalin bentuk cair yang
diencerkan dalam jerigen 30 Kg dan Formalin bentuk serbuk seberat 8 Kg, serta mengamankan produk
berupa tahu kecil 4.000 pieces, tahu besar 700 pieces, dan bubur tahu sebanyak 18 drum kecil
(@100Liter) dan 5 drum besar (@200L), dan 1 tanki (@500L). Kapasitas produksi per hari adalah 700
Kg kedelai, omset Rp120 juta per bulan atau Rp1,44 miliar per tahun. Tahu hasil produksi dari kedua
sarana produksi tersebut diketahui banyak didistribusikan ke pasar-pasar di wilayah Jakarta,
Tangerang, dan Bogor. Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito menjelaskan bahwa pelanggaran yang
dilakukan tersangka akan dipersangkakan terkait unsur pasal memproduksi dan mengedarkan pangan
yang mengandung bahan berbahaya, sebagaimana diatur dalam Pasal 136 Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2012 tentang Pangan. "Tersangka dapat dijatuhi sanksi pidana penjara paling lama 5 tahun atau
denda paling banyak Rp10 miliar," katanya dikutip dari laman Badan POM, Minggu (12/6/2022).
Penny kembali mengingatkan bahwa pelanggaran ini merupakan tindakan yang sangat berisiko
membahayakan kesehatan masyarakat. Pasalnya, bahaya formalin tidak dapat terlihat langsung
mengganggu kesehatan karena tergantung dari jumlah dan waktu paparan formalin yang masuk ke
dalam tubuh. "Namun dalam jangka panjang, formalin berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi
kesehatan, antara lain iritasi saluran napas, sesak napas, pusing, gangguan pernapasan, rusaknya organ

