Page 58 - Perpanjangan Batas Kadaluwarsa Vaksin COVID-19
P. 58

Pada pernyataan resmi hari ini, BPOM terus memantau implementasi pelaksanaan uji stabilitas jangka
                panjang yang dilakukan oleh produsen vaksin yang telah diberikan izin penggunaan darurat (Emergency
                Use Authorization/EUA).

                Penetapan Batas Kedaluwarsa Vaksin

                Batas kedaluwarsa suatu vaksin merupakan bagian dari jaminan keamanan, kemanfaatan, dan mutu yang
                ditetapkan berdasarkan data uji stabilitas produk vaksin. Batas kedaluwarsa ini memberikan indikasi
                batas  akhir  jaminan  mutu  penggunaan  vaksin  jika  disimpan  pada  kondisi  sesuai  dengan  kondisi  uji
                stabilitas.

                Dalam  proses  pengajuan  izin  penggunaan  darurat  (EUA)  kepada  BPOM,  industri  farmasi  harus
                menyampaikan hasil uji stabilitas untuk penetapan batas kedaluwarsa.

                Sesuai standar internasional, persyaratan data uji stabilitas minimal untuk EUA obat dan vaksin adalah 3
                bulan.  Badan  POM selanjutnya  melakukan  evaluasi  terhadap  data mutu dan hasil  uji  stabilitas  yang
                mencakup identifikasi, potensi, sterilitas, cemaran (impurities), endotoksin, dan pH produk akhir vaksin.

                Pada pernyataan resmi BPOM yang diterima Health Liputan6.com, berdasarkan hasil evaluasi stabilitas
                3 bulan, BPOM menetapkan batas kedaluwarsa vaksin sesuai standar internasional yaitu dua kali waktu
                pelaksanaan uji stabilitas (2n).

                Dengan demikian, semua vaksin COVID-19 yang merupakan vaksin yang baru diproduksi dan memiliki
                data uji stabilitas dengan durasi 3 bulan, diberikan persetujuan masa kedaluwarsa 6 bulan.
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63