Page 8 - DUKUNGAN BADAN POM BAGI NEGARA ISLAM MENUJU KEMANDIRIAN OBAT DAN VAKSIN__
P. 8

Judul          : BPOM Gelar Pertemuan Tindak Lanjuti Kerja Sama Negara OKI

               Nama Media  : republika.com
               Tanggal        : 26 Juli 2019

               Page/URL       : https://nasional.republika.co.id/berita/pv8ml3352/bpom-gelar-pertemuan-tindak-
               lanjuti-kerja-sama-negara-oki

               Tipe Media     : Online
                                                                         REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---
                                                                   Hampir  setahun  yang  lalu,  Indonesia
                                                                   dalam  hal  ini  Badan  POM  RI  menjadi
                                                                   tuan rumah penyelenggaraan The First
                                                                   Meeting  of  the  Heads  of  National
                                                                   Medicine     Regulatory     Authorities
                                                                   (NMRAs)  from  Organization  Islamic
                                                                   Cooperation  (OIC)  Member  States.
                                                                   Menurut Kepala Badan POM RI, Penny
                                                                   K Lukito, pertemuan bersejarah ini telah
                                                                   menghasilkan  kesepakatan  Deklarasi
                                                                   Jakarta  dan  Rencana  Aksi  Organisasi
                                                                   Kerja  Sama  Islam  (OKI)  sebagai
               langkah  konkrit  untuk  meningkatkan  kemandirian  (self-reliance)  dan  kemudahan  akses.
               Terutama, untuk produk obat dan vaksin yang aman, berkhasiat, bermutu, dan aman bagi
               rakyat di negara anggota OKI.

               ''Pertemuan  ini  digelar,  untuk  menindaklanjuti  pertemuan  pertama  kepala  otoritas  obat
               negara-negara islam OKI. Ini menjelang satu tahun pasca pertemuan jadi kita refresh sharing
               lagi," ujar Penny kepada wartawan di Hotel Aston Pasteur Kota Bandung, Kamis (26/7). Penny
               menjelaskan, deklarasi Jakarta dan Rencana Aksi OKI, serta rencana implementasinya telah
               memperoleh  dukungan  penuh  dari  negara-negara  anggota  OKI.  Hal  ini,  tertuang  dalam
               Resolution on Health Matters pada Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri (KTM) OKI ke-46
               tanggal 1-2 Maret 2019 di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab.

               Untuk mempersiapkan tindak lanjut implementasi hasil pertemuan OKI,  kata dia, termasuk
               rencana  kegiatan  dua  tahun  mendatang  pada  tahun  2019-2021,   maka  Badan  POM
               menyelenggarakan  kegiatan  “Sosialisasi  Hasil  Pertemuan  Pertama  Kepala  Otoritas
               Regulatori  Obat  Negara-Negara  OKI:  Kolaborasi  Academic-Business-Government  (ABG)
               Menuju Kemandirian Obat dan Vaksin Di Negara-Negara Islam”. Pertemuan inu, dihadiri oleh
               para  pemangku  kepentingan  dari  unsur  pemerintah,  pelaku  usaha,  dan  akademisi.  ''Ini
               sebagai bentuk implementasi Deklarasi Jakarta dan Rencana Aksi pertemuan OKI,'' tegas
               Penny.
               Penny  mengatakan,  berbagai  kegiatan  strategis  tertuang  dalam  Rencana  Aksi  OKI.  Di
               antaranya, tantangan obat dan vaksin halal serta pengembangan sistem yang efektif dalam
               pemberantasan obat palsu. Hal ini tentunya perlu ditindaklanjuti dan dipikirkan bersama demi
               kepentingan bangsa yang bermuara kepada peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.
               ''Indonesia sebagai penggagas pertemuan dan tuan rumah tentu memiliki tanggung jawab
               moral atas tindak lanjut hasil pertemuan dan kesinambungan forum Otoritas Pengawas Obat
               negara-negara anggota OKI tersebut,'' katanya.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13