Page 10 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 10
Intensifikasi pengawasan merupakan bentuk pengawasan post-market yang
dilakukan untuk melengkapi pengawasan rutin Badan POM, di samping kegiatan
operasi/pengawasan dengan target khusus.
Intensifikasi ini sekaligus untuk mengantisipasi potensi bahaya produk pangan tidak
memenuhi ketentuan yang cenderung meningkat pada hari-hari besar, sebagai
akibat meningkatnya permintaan (demand) dan persediaan (supply) kebutuhan
pangan.
Pengawasan ini dilakukan oleh 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Kantor Badan
POM di kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pengawasan berfokus pada pangan
olahan Tanpa Izin Edar (TIE)/ilegal, kedaluwarsa, dan rusak.
“Intensifikasi ini sudah dimulai sejak akhir November 2020,” ungkap Penny.
Berdasarkan lokasi temuan, pangan kedaluwarsa banyak ditemukan di Baubau
(Sulawesi Tenggara), Bengkulu, Sofifi (Maluku Utara), Manggarai Barat (Nusa
Tenggara Timur), dan Banda Aceh.
Sedangkan, pangan ilegal banyak ditemukan di Baubau, Surakarta (Jawa Tengah),
Tangerang (Jawa Barat), Bengkulu, dan Tarakan (Kalimantan Utara). Sementara
pangan rusak banyak ditemukan di Kendari (Sulawesi Tenggara), Baubau, Manado
(Sulawesi Utara), Sorong (Papua Barat), dan Sofifi.