Page 13 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 13
Judul : Produk Sitaan Menurun, BPOM Intensifkan Pengawasan di Pasar Daring
Nama Media : bisnis.com
Tanggal : 23 Desember 2020
Halaman/URL :
https://ekonomi.bisnis.com/read/20201223/257/1334779/produk-
sitaan-menurun-bpom-intensifkan-pengawasan-di-pasar-daring
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) mengungkapkan penurunan
jumlah temuan produk pangan yang tidak
sesuai ketentuan menjelang liburan Natal
dan Tahun Baru (Nataru). Transaksi daring
diduga menjadi salah satu penyebabnya.
Kepala BPOM Penny K. Lukito menilai
salah satu pendorong volume transaksi
tersebut adalah perubahan transaksi
pangan olahan menjadi secara daring.
"Jadi, pembelian pangan olahan kebanyakan ke daring. Ini akan menarik untuk
melihat perbedaan gaya hidup transaksi daring dan dampaknya ke risiko
mengonsumsi produk ilegal," katanya dalam konferensi pers di Gedung BPOM,
Rabu (23/12/2020).
Oleh karena itu, pembatasan pengawasan akhir tahun menjadi hanya sampai pihak
distributor. Selain itu, pihaknya akan mulai meningkatkan pengawasan di pasar
daring pada 2021.
Penny akan melantik Direktur Siber yang akan bertugas di bawah Kedeputian
Penindakan pada pekan terakhir 2020. Tugas utama direktorat anyar ini adalah
mengawasi peredaran pangan olahan di dunia siber nasional.
Penny berpendapat pendirian direktorat tersebut penting mengingat adanya indikasi
peredaran pangan ilegal melalui transaksi daring. "Kalau dulu [fokus penindakan]
kosmetik palsu. Kalau sekarang [transaksi daring]. Melihat ada perpindahan seperti
itu, saya kira ini suatu normal baru," katanya.
Adapun, pendorong penurunan volume sitaan kedua adalah penurunan daya beli
masyarakat. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 menyebabkan meningkatnya rasio
pengangguran nasional hingga lebih dari 9 persen.
Tahun ini, BPOM memeriksa 2.687 sarana distribusi pangan dan menemukan 982
sarana distribusi yang tidak memenuhi ketentuan (TMK). Adapun, angka TMK
tersebut lebih rendah dari realisasi tahun lalu yang mencapai 1.152 unti atau 43,24
persen dari total sarana yang diperiksa.