Page 27 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 27
Judul :BPOM Serahkan Sertifikat CPOB Vaksin Merah Putih ke Biotis
Pharmaceutical Indonesia
Nama Media : bisnis.com
Tanggal : 18 Agustus 2021
Halaman/URL:https://lifestyle.bisnis.com/read/20210818/106/1431044/bpom-
serahkan-sertifikat-cpob-vaksin-merah-putih-ke-biotis-pharmaceutical-
indonesia
Tipe Media : Online
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) memberikan
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) Vaksin Merah Putih ke PT Biotis
Pharmaceutical Indonesia.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan,
pengembangan vaksin merah putih ini
merupakan kerja sama PT Biotis bekerja
sama dengan Universitas Airlangga (Unair)
dalam mengembangkan vaksin dengan
platform inactivated virus.
Dia mengatakan sebenarnya ada 6 kandidat dalam vaksin merah putih ini, tapi yang
progresnya terdepan adalah vaksin buatan Unair tersebut.
"Dalam hal ini, hari ini kami akan menyampaikan pemberian dari Cara Produksi Obat yang
Baik (CPOB) good manufacturing practice dari PT Biotis," kata Penny dalam konferensi
persnya, Rabu 18 Agustus 2021.
Dia juga mengatakan Biotis menjadi perusahaan swasta pertama yang ikut mengembangkan
vaksin di Indonesia.
Penny mengatakan, Vaksin Merah Putih dikembangkan mulai dari pengembangan bibit
vaksin, proses formulasi, produksi dan pengisiannya dilakukan di Indonesia.
Adapun tahapannya kini sudah melalui beberapa tahapan. Seperti tahapan pertama pada
hewan uji transgenik sudah diselesaikan, dan saat ini berlangsung pada hewan uji makaka.
Penny juga mengatakan, setelah uji klinik pada hewan diselesaikan, uji klinik akan dilakukan
kepada manusia dalam waktu dekat.
BPOM sendiri, katanya, akan membantu pengembangan Vaksin Merah Putih dan melakukan
pengawalan terhadap regulasi agar sesuai standar internasional dikaitkan dengan aspek
keamanan, mutu dan khasiat.
"BPOM akan mendukung, mengawal, fasilitasi agar sesuai dengan standar intl agar
keamanan dan kualitas terpenuhi," katanya.
Penny mengatakan vaksin di Indonesia saat ini masih mengandalkan dari luar negeri.
Karena itu dengan pengembangan vaksin merah putih ini diharapkan menjadi peluang dan
cara salah satu negara kita untuk mandiri untuk pengadaaan produksi kebutuhan kita sendiri
terkait obat dan vaksin.