Page 42 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 42
Judul : Kabar Baik! BPOM Beri CPOB ke Biotis buat Produksi Vaksin Merah
Putih
Nama Media : idntimes.com
Tanggal : 18 Agustus 2021
Halaman/URL:https://www.idntimes.com/news/indonesia/dini-suciatiningrum/kabar-
baik-bpom-beri-cpob-ke-biotis-buat-produksi-vaksin-merah-putih
Tipe Media : Online
Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) memberikan
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang
Baik (CPOB) fasilitas fill and finish pada
PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Perusahaan itu akan memproduksi
vaksin COVID-19 Merah Putih.
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Penny Lukito
mengatakan, langkah ini penting untuk
mendorong herd immunity dengan cara memenuhi vaksin secara mandiri. Penny
menegaskan, vaksin Merah Putih merupakan vaksin karya peneliti Indonesia yang
dikembangkan dari tahap awal, serta proses formulasinya semua dilakukan di
Indonesia.
"Dari beberapa kandidat vaksin Merah Putih yang selama ini ada enam ya, vaksin
Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair) dengan platform inactivated virus yang
progresnya sudah di depan dan sudah melalui beberapa tahapan," ujar Penny dalam
konferensi pers secara virtual, Rabu (18/8/2021).
1. Vaksin Merah Putih masuki uji pralinik tahap dua
Penny menerangkan vaksin Merah Putih dari Unair sudah menyelesaikan uji praklinik
tahap pertama. Saat ini, kata dia, vaksin masih proses uji praklinik tahap dua.
"Uji praklinik tahap satu vaksin Merah Putih telah dilakukan kepada hewan transgenik.
Saat ini berlangsung tahap kedua pada hewan. Pengembangan ini juga bekerja sama
dengan PT Biotis," paparnya.
2. PT Biotis jadi industri kedua yang kembangkan vaksin manusia
Penny menerangkan PT Biotis merupakan industri farmasi produsen vaksin manusia
kedua setelah PT Bio Farma. Dia berharap PT Biotis bisa menjadi inspirasi bagi
industri farmasi swasta lain untuk mengembangkan vaksin bagi manusia.
"Saya kira itu adalah satu pijakan sejarah yang perlu kita banggakan tentunya untuk
memberikan inspirasi sehingga ke depan betul-betul kapasitas industri farmasi vaksin
di Indonesia semakin besar," ucap dia.