Page 76 - buku ajar-Menggagas Transformasi Madrasah
P. 76

Sebelum    berpisah,  Nabi   Khidzir  memberikan
             klarifikasi dan justifikasi terhadap aksi yang telah beliau
             lakukan selama perjalanan kepada Nabi Musa. Pertama,
             perahu yang beliau lubangi merupakan properti orang
             miskin. Sedangkan, di depannya, terdapat seorang raja

             yang merampas setiap perahu yang melintas. Sehingga hal
             itu dilakukan untuk menyelamatkan perahu tersebut.
             Kedua, pemuda yang dibunuh merupakan seorang kafir
             sesat, yang secara kebetulan kedua orang tuanya adalah
             sepasang mukmin yang taat, sehingga beliau memiliki
             intuisi kekhawatiran jikalau sang anak bisa membawa
             orang tuanya dalam kekafiran yang lebih dalam. Namun
             konsekuensinya, beliau bermunajat agar Allah swt. kelak
             menganugerahi anak yang lebih saleh kepada keluarga
             tersebut. Terakhir, dinding rumah yang beliau perbaiki
             merupakan     milik   dua   anak    yatim   dan,    tanpa
             sepengetahuan Nabi Musa, di bawahnya tersimpan harta
             bagi mereka berdua. Ayahnya merupakan muslim yang
             saleh. Allah swt.-pun menghendaki agar saat dewasa kelak

             dapat mengeluarkan simpanan tersebut dalam rumah yang
             aman. Kisah murid dan guru ini tertuang secara apik dalam
             QS. Al-Kahfi 78-82.
                    Secara implisit, ayat-ayat ini memuat pesan moral

             tersembunyi yang disampaikan Nabi Khidzir kepada Nabi
             Musa melalui perbuatan-perbuatan yang beliau lakukan
             selama dalam perjalanan, yang secara nalar manusia
             normal pastinya menyangkal. Namun, hal tersebut

                                       Menggagas Transformasi Madrasah 71
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81