Page 184 - Gadis_Rempah
P. 184
Naning mengangguk-anggukkan kepala. Lalu kembali
meminum tehnya.
“Yeaaayyy!!!” Arumi berdiri, melompat, dan berseru keras.
Tanpa disadari Arumi, Pras sedari tadi memperhatikan Epilog
tingkah laku gadis yang baru lulus SMA itu. Tawanya yang
ceria dan tingkahnya yang lincah rupa-rupanya berhasil
membuat hati Pras bergetar melihatnya. Benar-benar Arumi
yang berbeda dengan yang pernah dilihatnya sekilas di toko
ibunya. Saat itu Arumi tampak sangat dingin dan serius.
Naning pun tersenyum melihat tingkah laku putrinya.
“Arumi ... Arumi ..., kadang kau tampak sangat dewasa,
kadang juga sangat kekanak-kanakan,” ucap Nining dengan
suara lirih.
“Bukankah setiap kita punya sisi dewasa dan kanak-
kanak? Kadang kita suka merajuk, egois, dan cengeng seperti
kanak-kanak. Kadang kita memilih mengalah, bersabar, dan
bijak seperti dewasa. Hmm ... begitulah. Oh ya, terima kasih
ya sudah menjadi ibu yang baik buat putriku.”
“Sama-sama, Mas ….”
Naning tersentak ketika menyadari apa yang baru
saja diucapkannya seolah-olah sang suami tercinta ada
di sampingnya ikut menjadi penyaksi kebahagiaannya
bersama putri terkasih. Tubuhnya mendadak gemetar
melihat tidak ada seorang pun duduk di sampingnya. Hanya
safron, bunga lawang dan tumbuhan rempah lainnya yang
masih setia menemani duduknya.
175 Bab 12 — Dari rempah turun ke hati Gadis Rempah 176