Page 183 - Gadis_Rempah
P. 183

Naning mengangguk-anggukkan kepala. Lalu kembali
            meminum tehnya.

                “Yeaaayyy!!!” Arumi berdiri, melompat, dan berseru keras.
                Tanpa disadari Arumi, Pras sedari tadi memperhatikan                                                           Epilog
            tingkah  laku gadis yang baru lulus SMA itu. Tawanya yang
            ceria dan tingkahnya yang lincah rupa-rupanya berhasil
            membuat hati Pras bergetar melihatnya. Benar-benar Arumi
            yang berbeda dengan yang pernah dilihatnya sekilas di toko
            ibunya. Saat itu Arumi tampak sangat dingin dan serius.
                Naning pun tersenyum melihat tingkah laku putrinya.
            “Arumi ... Arumi ..., kadang kau tampak sangat dewasa,
            kadang juga sangat kekanak-kanakan,” ucap Nining dengan
            suara lirih.
                “Bukankah setiap kita punya sisi dewasa dan kanak-
            kanak? Kadang kita suka merajuk, egois, dan cengeng seperti
            kanak-kanak. Kadang kita memilih mengalah, bersabar, dan
            bijak seperti dewasa. Hmm ... begitulah. Oh ya, terima kasih
            ya sudah menjadi ibu yang baik buat putriku.”
                “Sama-sama, Mas ….”
                Naning tersentak ketika menyadari apa yang baru
            saja diucapkannya seolah-olah sang suami tercinta ada
            di sampingnya ikut menjadi penyaksi kebahagiaannya
            bersama putri terkasih. Tubuhnya mendadak gemetar
            melihat tidak ada seorang pun duduk di sampingnya. Hanya
            safron, bunga lawang dan tumbuhan rempah lainnya yang
            masih setia menemani duduknya.







             175  Bab 12 — Dari rempah turun ke hati                                                                          Gadis Rempah  176
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188