Page 40 - Gadis_Rempah
P. 40

berjejer rapi di tepian pagar yang membatasi kebun dengan
 tembok rumahnya.

 Dengan langkah cepat, Arumi kembali ke dapur. Ia
 mempersiapkan sebuah gelas berukuran sedang dan     Bab 3
 memasukkan  dengan  penuh  hati-hati  semua  bahan
 wedang  pokak  yang  telah  ia  siapkan  sebelumnya.
 Arumi baru akan menuang air panas, ketika tiba-tiba  Beasiswa atau lomba?
 pikirannya mencegahnya.

 Ups ... lebih baik nanti saja kutuang air panasnya ketika
 Ibu akan berangkat. Jika aku tuang sekarang, wedang pokak
                                                   Arumi juga sering
 ini akan dingin nanti jadinya.  Arumi meletakkan kembali
                                   membuktikan sendiri betapa wedang
 ceret berisi air mendidih yang baru ia angkat dari kompor.
                                           rempah bukan hanya nikmat
 Sebelum  meninggalkan  kamar,  Arumi  kembali  diminum, melainkan juga kerap
 mengambil sebuah cangkir biru muda kesayangan ayahnya.   mengobati sakitnya.
 Tak lama ia pun memasukkan dua sendok bubuk jahe
 instan dan menuang air panas ke dalam cangkir tersebut.
 Arumi berencana meminum wedang jahe itu untuk dirinya
 sendiri agar membuatnya tetap terjaga saat menggambar,
 aktivitas yang sangat diminatinya sejak kecil.

 Arumi tak segera masuk ke kamarnya, tapi kembali
 duduk di ruang tamu sambil memandangi wedang jahenya
 yang ia letakkan di atas meja tak jauh dari sofa tempat
 ibunya tidur dengan pulasnya.
 “Masih terlalu panas,” pikir Arumi ketika tangan
 kanannya menyentuh cangkir. Arumi pun memutuskan
 kembali menggambar di kamar tanpa membawa cangkir
 berisi wedang jahe instan yang telah diseduhnya tadi.







 31  Bab 2 — Ibu, aku ingin bicara ...           Gadis Rempah  32
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45