Page 39 - Gadis_Rempah
P. 39
berjejer rapi di tepian pagar yang membatasi kebun dengan
tembok rumahnya.
Dengan langkah cepat, Arumi kembali ke dapur. Ia
mempersiapkan sebuah gelas berukuran sedang dan Bab 3
memasukkan dengan penuh hati-hati semua bahan
wedang pokak yang telah ia siapkan sebelumnya.
Arumi baru akan menuang air panas, ketika tiba-tiba Beasiswa atau lomba?
pikirannya mencegahnya.
Ups ... lebih baik nanti saja kutuang air panasnya ketika
Ibu akan berangkat. Jika aku tuang sekarang, wedang pokak
Arumi juga sering
ini akan dingin nanti jadinya. Arumi meletakkan kembali
membuktikan sendiri betapa wedang
ceret berisi air mendidih yang baru ia angkat dari kompor.
rempah bukan hanya nikmat
Sebelum meninggalkan kamar, Arumi kembali diminum, melainkan juga kerap
mengambil sebuah cangkir biru muda kesayangan ayahnya. mengobati sakitnya.
Tak lama ia pun memasukkan dua sendok bubuk jahe
instan dan menuang air panas ke dalam cangkir tersebut.
Arumi berencana meminum wedang jahe itu untuk dirinya
sendiri agar membuatnya tetap terjaga saat menggambar,
aktivitas yang sangat diminatinya sejak kecil.
Arumi tak segera masuk ke kamarnya, tapi kembali
duduk di ruang tamu sambil memandangi wedang jahenya
yang ia letakkan di atas meja tak jauh dari sofa tempat
ibunya tidur dengan pulasnya.
“Masih terlalu panas,” pikir Arumi ketika tangan
kanannya menyentuh cangkir. Arumi pun memutuskan
kembali menggambar di kamar tanpa membawa cangkir
berisi wedang jahe instan yang telah diseduhnya tadi.
31 Bab 2 — Ibu, aku ingin bicara ... Gadis Rempah 32