Page 336 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 336

TIRANI PENDETA
             (VMMJWFS T 5SBWFM, Alice in Wonderland, dan dalam karya-karya instalasi
             Kurt Schwitters.


             DALAM MENJAWAB SEBUAH          pertanyaan tentang makna Zen,
             seorang biksu mengacungkan satu jarinya. Seorang anak di dalam
             kelas mulai menirunya, dan kemudian setelah itu, setiap kali ada
             yang membahas ajaran biksu ini, anak nakal ini akan mengacungkan
             satu jarinya dengan nada mengejek.
                Akan tetapi, kali lain anak itu menghadiri kelas, biksu itu me-
             nyambarnya dan memotong jarinya. Saat anak itu berlari sambil
             menangis, biksu itu memanggilnya. Anak itu berbalik untuk melihat
             sang biksu, dan sang biksu balas menatapnya dan mengacungkan
             satu jarinya sendiri.
                Pada saat itulah anak itu mendapat pencerahan.
                Kisah singkat ini bukan suatu episode sejarah, melainkan salah
             satu dongeng klasik dari Zen, yang dirumuskan pada masa Attila
             mengalami mimisan.
                Kemampuan untuk pemikiran abstrak telah berkembang selama
             kurang dari seribu tahun, terinspirasi oleh Pythagoras, Konfusius,
             dan Socrates. Buddhisme telah menyebar dari India ke China
             dengan adanya kunjungan dari dua puluh delapan patriark Buddha
             Bodhidharma. Kemudian, di China, selama dua ratus tahun ber-
             ikutnya, Buddhisme dan Taoisme menyatu untuk menciptakan
             suatu ilsafat pencerahan yang spontan dan intuitif yang disebut

             UDIBO—atau Zen sebagaimana hal itu disebut nantinya di Jepang.
                5DI BO  menghadirkan suatu kesadaran peringatan baru akan
             keterbatasan pemikiran abstrak.
                Anak laki-laki tersebut dan teman-temannya sesama murid telah
             berjuang untuk memahami perkataan sang biksu. Kita mungkin
             membayangkan mereka mengerutkan dahi berusaha memahami
             pencerahan dengan otak.
                Akan tetapi, anak itu tiba-tiba dimampukan untuk memandang
             dunia dari sudut pandang sebuah kondisi kesadaran yang berubah.
             Ia tiba-tiba memandang dunia dari sudut pandang kesadaran nabati
             yang berpusat di solar pleksus bukannya di tengkorak. Dengan
             kesadaran nabati inilah kita terhubung secara individual dengan


                                                                         325

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   331   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341