Page 30 - Sampul Terkepung
P. 30

perilaku  bersih  dari  Pak Ran,  begitu  anak-anak  akrab
                 menyapanya. Tidak saja di sekolah, anak-anak tampak

                 sudah terbiasa memungut sampah di manapun berada.
                 Budaya  memungut  lebih  baik daripada  membuang
                 sampah sudah cukup tertanam di jiwa mereka. Hal ini

                 tidak  lepas  dari  motivasi  dan  teladan  yang  diberikan
                 oleh para guru di sekolah mereka.
                      Didin  dan  Maul  terburu-buru  membeli  jajanan
                 dan  minuman  di kantin.  Makanan  kecil  itu  sejenak
                 dihabiskannya di kursi yang tertata rapi di dekat kantin.

                 Setelah  makanan  kecil  dan  minuman  itu  menemani
                 perutnya,  Didin  menggaet  tangan  Maul  untuk  diajak
                 menuju ke perpustakaan sekolah.

                      Sesampai  di sana,  Didin  dan  Maul  mendapati
                 suasananya  cukup  lengang.  Tidak  seperti  hari-
                 hari  biasanya.  Hanya  ada  empat  anak  kelas  empat
                 mengembalikan  buku  bacaan  ke Bu In, guru  yang
                 merangkap pustakawan sekolah.

                      “Pagi, Bu In,” sapa Didin.
                      “Pagi, Din.  Kamu  mau  cari  buku  apa?”  tanya  Bu
                 In. “Itu, katalognya!” lanjut pustakawan yang ramah

                 namun tegas ini.
                      “Ya, Bu. Terima kasih,” jawab Didin.
                      “Din,  langsung  cari  bukunya  Saja  kenapa?  Kan,
                 lebih cepat. Baca katalog segala, kelamaan. Keburu bel
                 masuk!” kata-kata Maul meluncur tidak sabar.





                                              18
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35