Page 112 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 112
" Sepungguhnya malailat meletakan sayap-sayapnya pada
Wra
pencnri ilmu sehgai bentuk (unglupan) rida terladap aW yang
dia pabuat."ts
Apa yang dikatakan beliau "soya punya utaktu" tidak lain me-
rupakan ucapan yang ditujukan pada kadar (keterbatasan) pema-
haman pendengar. Dalam semua ahwal Rasul, keberadaannya
selalu berdiri t%ak dengan hakikat. Yang paling utama dikatakan
demikian: Bahwa salik selama masih dalam proses penapakan,
dia adalah pemilik talwin yang (menjadikan dirinya) sah dalam
(perolehan) tambah kurangnya sifat dalam ahwalnya.Iilo telah
sampai pada Al- Haqq dengan membelakangi hukum-hukum
kemanusiaan (bersifat kemakhlukan, bukan ketuhanan), maka
N-ruqq pasti mendudukkannya (meletakkan pada ruqam tamkin)
dengan tidak mengembalikannya pada penyakit-penyakit nafsu
(tidak terasa sakit dengan ketiadaan ketundukan diri pada per-
mintaan nabu). Dalam posisi demikian, dia adalah pemilik tamkin
(salikyangjiwanya sudah stabil bersama AUah) menurut kadar
keadaan dan haknya. Kemudian apa yant dihadiatrkan Al-Haqq
dalam keseluruhan jiwa, maka tidak ada batas bagi perkara yang
telah ditentukan. Dia selalu dalam tambahan yang meniadikan-
nya berubah-ubah, bahkan berwarna-warna. Dalam keaslian
keadaannya sebenarnya dia adalah tamkin. Dia selamanya
menjadi tamkin dalam keadaan yang semakin lebih tinggi
daripada keadaan sebelumnya. Kemudian naik lagi hingga
mencapai puncak di atas semua puncak. Dalam kondisi demikian
bagi ketenttan Al-Haqq tidak ada garis finis.
Adapun orang yang tercabut dari kesaksian yang keselu-
ruhan rasErnya ikut terambil secara penuh, maka bagi sifat ke-
EHadis diriwayatkan oleh Shafwan bin'Asal Al-Muradi iuga oleh
At-Turmuzi. Hadis hasan sahih halaman 96 tentang bersuci dalam bab
mengusap dua muzah untuk musafirdanorangyang mukim; halaman
3529 dan 3530 tentang doa-doa dalam bab apa-apa yang terkandung
dalam keutamaan tobat dan istigfar. Demikian juga An-Nasai
meriwayatkannya dalam iilid t halaman 83 dan 84 tentang bersuci dalam
bab penentuan waktu dalam mentusp dua muzah bagi musafir. Imam
Ahmad menyebutkannya dalam iilid 4 halaman 239, iuga beberapa
imam hadis, di antaranya Ibnu Majiah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban,
Ad-Daraquthni, dan Al-Baihaqi.
98 %t 7-/t r. 'il*&
"a4.4