Page 110 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 110

rohani)  kemudian bersarnbung. Tanda-tandanya bahwa salik telah
             bersambung  adalah dia dengan keseluruhan dari keseluruhannya
              menjadi  batal.

                  Sebagian guru sufi mengatakan,  "Perjalanan sallk berhenti
             hingga pada penguasaErn  nafsunya.  Jika  telah mampu m\nceng-
             keram nafsunya, maka dia telah sampai."
                  Al-Ustaz (maksudnya Abu Ali Ad-Daqaq)  berkata, "Yarrgdi-
             maksud dengan tamkin adalah pengakhiran dan pembelakangan
             h ukum -hukum  kemanus iaan dan penguasaan  pentuasa hakikat.
             ]ika  keadaan ini selamanya  menjadi milik sallk, berarti dia telah
             mencapai maqam tamkifl ."
                  Abu Ali Ad-Daqaqberkata,  "Musa  a.s. adalah Nabi pemilik
             takain,lalu kembali  dari penyimakan.kalam (saat diajak dialog
             dengan AUah)  dan butuh penutup wajah ketika keadaan ini
             mempentaruhinya.  Nabi Muhammad  Saw. adalah penihktam-
             kin. Beliau kembali sebagaimana perginya karena apa- ap a y arr1
             disaksikannya di malam itu (peristiwa-peristiwa luar biasa di
             malam isra' dan mi'raj) tidak belpengaruh  baginya. Bukti lain
             dari bab ini adalah  kisah Nabi Yusuf a.s. Ketika para wanita
             bangsawan Mesir melihat Yusuf a.s., mereka memotong jari-jari
             tangan mereka, yaitu pada saat sesuatu  yang amat mengejutkan
             datang kepada mereka  berupa  kenyataan bentuk Yusuf a.s. yang
             sangat menawan.  Dan yang paling terpengaruh dengan daya
             pesona ini adalah permaisuri  raja. Keterpengaruhannya  itu tidak
             berubah (tidak hilang)  dari hatinya  karena dia adalah wanita yang
             mengalamitamkfu  dalam peristiwa  Yusuf a.s."
                  Al-Ustaz berkata,  "Sesungguhnya  perubahan  sebab  sesuatu
             yang mendatangi salik terladi karena salah satu dari dua hal: ada
             kalanya kareha kuatnya warid atau lemahnya salik. Sedangkan
             kediaman (kestabilan  dtau tamkin atau konstanitas batin) juga
             terjadi karena salah satu dari dua hal: mungkin karena kuatnya
             salik atau lemahnya warid yang mendatangtnya."

                  Saya pemah mendengar  Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq  rnengata-
             kan, "Dasar-dasai  kaum dalam kebolehan (inenempati)  keber-
             adaan keabadian tamkin keluar di atas dua visi. Salah satunya
              merupakan  sesuatu yang tidak ada jalan menuju ke sana, sebagai-
              mana yang tergambar  dalam sabda Rasulullah Saw.:


             96  Sqra  k/a*    q*
                                    ".uryt
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115