Page 124 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 124

.a  i,si4;?
                    ,f                   i;i     €,gtil,4 ie,,;i;
                                    .  ,  .  ?tn  ' ,i
                    ,JG      *tuf P                 ,iiitr ,*.wi;rt?
                               ,.,


                       :,a;)i   d;rrLALi;bt,r              r:At uir,j

                    "Aht melilwt Tilhanlil di malam mi'raj dalnm sebagus-bagus-
                    Nya rupa. Yaloi, paling  bagus-Nya rupa yang  saya lilat pada
                    malam itu. Tidak disibuh*an lcepadaku dari melihat-Nya Dzat
                    Yang Maha Luhur. Bahkan,  saya melilat Sang Perupa dalam
                    rury dan Sang Aktif dalam aktiaitas."
                   Fladis ini riwayat Ath-Thabrani 4..i'gr6zirlillah bin Abi Rafi'
              dari ayahnya dan dari Ibnu'Abbas  r.a., juga dari Ummu Thufail
              dan dari Mu'adz bin' Afra' . Hadis tersebut dalam Kanz Al: Ummal
              juz I, halam an 228, nomor  1 151 -1152-1153-1154). Adapun  maksud
              hadis ini adalah penglihatan  (dengan)  ilmu, bukan penglihatan
              mata.




              25. NAFSU



                   Nafsu arti bahasanya adalhh ada.Nafsu sesuatu  berarti ada-
              nya. Menurut  kaurn sufi, kata ini dipakai  bukan untuk dimaksud-
              kan untuk menunjukkan  sesuatu yang ada, juga tidak gumpalan
              tema. Mereka  memakainya untuk menunjukkan  suatu penyakit
              dari sifat-sifat harnba atau akhlak-akhlak  dan perbuatan-per-
              buatannya  yang tercela. Kemudian  dijelaskan  bahwa penyakit-
              penyakit  dari sifat-sifat  hamba terbagi menjadi dua macam.
              Pertama sebagai  hasil dari perbuatan, seperti  kemaksiatan dan
              penentangan. Kedua, akhlak buruk yang memang  bersumber  dari
              nafsunya yang tercela.  Jika  salik berusaha rnengobati  dan meng-
              hilangkannya,  dia dapat melakukannya dengan  mujahadah
              (berjuang)  secara  terus-menerus, yaitu memeranti  kecende-
              runtan nafsu pada setiap kelezatan dan lari dari setiap yang
              dibenci.


              ll0  Seo  7-,/t4.'rury
                                    "wl
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129