Page 121 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 121

mentaiakmu pada tindak kejahatan,  lalu kamu menentangnya
            dengan  cara meninggalkan  bisikannya,  maka dia akan membi-
            sikimu dengan  bisikan (kejahatan) lain. Karena, bagi setan semua
            perlawanan adalah  sama.  Dia sepanjang hidupnya hanya ingin
            menjadi penyeru kejelekan. Tidak sedikit pun ada niatan untuk
            memperingan  godaan, siapa pun orang yang digoda. Dikatakan
            bahwa bisikan dari malaikat terkadang pem iliknya merealisasikan
            (tentunya juga menyepakati  kebenarannya),  terkadang  pula
            menentangnya.   fika  bisikan dari Allah, maka pasti tidak ada pe-
            nentangan  dari hamba.
                Para guru sufi membahas  bisikan  yang kedua dengan mem-
            pertanyakan,'  Iil<a  bisikan  dari Al-Haqq,  apakah  keberadaannya
            lebih kuat daripada yang pertama?"
                "Bisikan  yang pertama lebih kuat,"  jawab Al-funaid,"l<aretta
            jika tetap, pemiliknya  pasti kembali  pada perenuntan, dan ini
            jelas membutuhkan syarat ilmu. Maka dari itu, meninggalkan
            yang pertama  akan memperlemah'yang  kedua."

                Akian tetapi, Ibnu Atha' mengatakan,"Yarrgkedua lebih kuat
            karena kekuatarurya  bertambah dengan  yang pertama."
                Oleh Abu Abdullah bin I(hafif, dua pendapat ini ditengatri.
            "Keduanya  sama," katanya,  "karena  sama-sama  dut nt dari AI-
            Hoqq. Tidak ada keistimewaan bagi yang satu atas yang lainnya.
            Yang pertama  tidak akan menetap dalam keberadaan kehadiran
            yang kedua karena bekas-bekas atau pengaruh-pengaruh  tidak
            diperbolehkan  dalam  al-baqa! (tetap atau stabil)."




            X2.ILMUL YAQIN, 'AINUL YAQIN DAN HAQQUL
                YAQIN


                Ini adalah istilah tentang ilmu-ilmu yang amat jelas.re
                Ya4ln (tulisan Indonesianya  yakin) adalah suatu pengetahuan
            yang pemiliknya  tidak akan dirnasuki  keraguan secara mutlak.

               tt  Tigu istilah ini tersebut  dalam Al-Quran, yaitut  "lika lumu mmge-
            tahui dengan pengetahunn yang yakin"  (QS.  At-Takatsur:  51. "Dan


                                                   QcttbMil            lU7
                                                              "u^xl
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126