Page 207 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 207
telinga kucing. Menurut satu cerita, Sahal bin Abdullah tidak per-
nah makan kecuali setelah lima belas hari. Jika bulan puasa tiba,
dia tidak maq makan sebelum dia melihat hilal (bulan). Setiap
malam dia berbuka dengan air putih.
Yahya bin Mu'adz berkata, "seandainya lapar dapat dijual
di pasar, rnaka tidak pantas bagi orEmg-orant yang mencari kenik-
matan akhirat apabila masuk ke pasar membeli yang lainnya."
Sahal bin Abdullah berkata, "Ketika Allah menciptakan dunia,
Dia menjadikan kenyang unttrk kernaksiatan dan kebodohan,
dan menjadikan lapar untuk ilmu pengetahuan dan kebijaksa-
naan. Oleh karena itu, Yahya bin Mu'adz berpendapat, lapar bagi
orang yang hendak menuju Allah adalatr latihan, bagi orant yant
tobat adalah ujian, bagi orang yang zuhud adalah pengaturan,
dan bagi orant yang ma'rifat adalah kemuliaan."
Saya mendengar Tuan Guru Abu Ali Ad-Daqaq,bercerita
tentang seor.rng murid yang bertamu kepada turunya. Murid
itu melihat turunya dalam keadaan menangis.
"Apu yang menyebabkan Tuan menangis?"
"Sayalapar."
"Apakah tangisan Tuan karena lapar?"
"Diamlah, apakah engkau tidak tahu bahwa yang dimaksud
lapar adalah tangisku."
Diceritakan oleh Dawud bin Mu'a dz, "hyatelah mendengar
Mukhallid berkata, 'fuii^ibin Farafishah bersama kami di Syam.
Di sana dia tinggal selama lima puluh hari. Dia tidak pemah mi-
num air dan tidak pernah pula makan sampai kenyang."'
Dalam satu cerita, Abu Turab An-Nakhsyabi mengunjungi
Kota Mekkah melalui daerah padang pasir Basrah. Kami bertanya
tentang makannya. Dia menjawab, "saya keluar dari Basrah dan
makan-di Nibaj{l kemudian diDz,at lraq.Dari strna saya menuju
katan. Oleh karena itu, saya meninggalkan padang pasir Basrah
hanya dua kali makan." Dalam satu ungkapan juga diceritakan
nNibaj adalah sebuah tempat yang terletak di ialanan.Kota Basrah
atau antaia Mekkah dan Basrah atau antara Basrah dan Yamamah.
rLt-- /t L- Pb-Lau fu4 *14 lg3
"t