Page 210 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 210

syahwat  (keinginan)-nya  sehingga  dia terierumus ke dalam hal-
              hal yang dilarang. Oleh karena itu, mereka meniadi  cacat."{6 Saya
              juga telah mendengar  dia berkata tentang sebagian  turunya  yang
              pemah ditanya, "Apakah engkau tidak ingin (tidak bemafsu)?"
                   "Saya  sebenamya  bemafsu, tetapi saya melarangnya."

                  Sebagian  sufi yang lain juga pemah ditanya hal yang hampir
              sEuna. "Apakdr engkau tidak ingin?" Begitu tanyanya. Kemudian
              dijawab,  "Say,a ingin untuk tidak i.gi.."
                  Abu Nashr At-Tammar berkata, "Di waktu malam ada
              seseor€rng  yang datang  kepadaku. Saya menyambutnya  dengan
              rnengatakan, 'Segala puji bagi Allah yang telah mendatang:
              kanmu.'Suatu  hari kami kedatangan kapas dari KhurasarfT. Sete-
              lah itu seorant anak perempuan  rnenarik  dan menjuaLrya. Dia
              membelikannya  daging untuk kami dan berbuka  di samping ka-
              mi. Orang yang datang pertama  berkata, 'Seandainya  saya mau
              makan di samping  orang lain, pasti saya makan di samping ka-
              lian. Sqya sebenamya  sangat menginginkan  terong seliama dua
              tahun, tetapi saya tidak pernah memakannya.' Saya memberita-
              hukan, 'Di tempat itu terdapat  terong yang halal.' Dia menjawab,
              'Selagi saya mentinginkan  buah terong, saya tidak akan mema-
              kantrrya."'
                  Saya telah mendengar  Abu Ahmad Ash-Shagirberkata, "Sa-
              ya diperintah oleh Abdullah bin Khafif atar menthidangkan
              sepuluh biiibuah antgur untukbukanya setiap malam. Di malam
              itu saya merasa  khawatir.  Karena itu, saya tambahkan untuknya
              lima biji, tetapi dia keburu melihat saya. Dia menetut  'Siapa



                 tlSebab
                        penuntgantan  syahwat mereka.  Barangsiapa  syahwatnya
              mengalahkan  ketakwaannya, maka dia menjadi  cacat, dan barangsiapa
              ketakwaannya'mengalahkan  syahw2krya, maka dia sukses.
                 {TKhurasan  adalah kota lama di Asia.  Frase ini tersusun  dari kata
              "khuur"  yang bermakna  "matahari"  dan kata "asnn"  yang bermakna
              " tempat terbit" . Di antara  kota-kotanya yang terkenal  adalah  Naisabur,
              Hirah, Balakh, dan Murwa. Ad-Dhahak  menaklukkannya  pada tahun
              656 M. dan Abu Muslim Al-Khurasani  dan para pembesar Bani Abbas
              pernah  menghimpun  pasukan di kota ini pada tahun 748 M. untuk
              menumbangkan pemerintahan  Dnasti Amawi.

              196  Sq*la k**    Clru
                                    "auul
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215