Page 268 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 268
tanda yakin. Pertama, sedikit pergaulan dalarn bermasyarakat.
Kedua, meninggalkan pujian dalam pemberian. Ketiga, tidak
mencela orant lain apabila mendapatkan rintangan.JuBa terdapat
tiga bentuk dari tanda-tanda yakinnya yakin. Pertama, meman-
dang Allah Swt. dalam segala sesuatu. Kedua, kembali kepada
Allah Swt. dalam segala urusan. Ketiga, minta pertolongan
kepada Allah Swt. dalam segala hal.
Menurut Junaid, yang dimaksud yakin adalah ilmu yang
stabil dan tidak berbolak-balik, tidak bery indah-pindah, dan tidak
berubah-ubah di dalam hati. Sedangkan menurut Ibnu Atha', atas
kadar kedekatan mereka kepada takwa, maka mereka akan mene-
mukan yakin sebagaimana yant telah mereka temukan. Pondasi
takwa adalah meninggalkan larangan, sedang meninggalkan
larangan berarti meninggalkan nafsu, maka mereka akan sampai
pada yakin. Menurut sebagian ulama, yang dimaksud yakin ada-
laln mulasy afah (terbukanya tabir rahasia). Mtlasy afah terbagi men-
jadi tiga. Pertama, mulusyafah dengan hal-hal yang baik. Kedua,
mukasyafah dengan menampakkan kemampuan. Ketiga, mula-
syafah hati dengan esensi keimanan.
Perlu diketahui bahwa mulasyafahdaliam pembahasan ulama
merupakan pelajaran yang dapat merealisasikan sesuafu dalam
hati dengan mengatur ingatan tanpa menimbulkan keragu-
ratuan. terkadang mereka hendak bermulusyafah dengan hal-hal
yang dekat yang dapat terlihat di antara bangun dan tidur. Akan
tetapi, kebanyakan mereka meredaksionalkan hal itu dengan
tidur.
Saya telah mendengar Imam Abu Bakar bin Furak menta-
takan bahwa dia telah bertanya kepada Abu Utsman Al-Maghribi,
"Apu yang ingin kau katakan?"
"Sayatelah melihat pribadi orant-orang seperti ini dan itu,"
jawab Abu Utsman.
"Apakah engkau melihat mereka dengan mu'ayanah
(penglihatan mata) atau dengan mukasyafah (penglihatan mata
hati)?"
"Dengan mukasyafah."
Nlenurut Amir bin Qais, seandainya tertutupnya rahasia
25{ So*la Ka41& ?|ru
"@el