Page 267 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 267

bin Thahir, ilmu selalu bertentangan  dengan keragu-raguan,
           sedang yakin tidak menimbulkan keragu-raguan. Dia membe-
           rikan shyalemen  tentang hal itu pada ilmu krsbi (usaha) dan hal-
           hal yang berlaku untuk sesuatu  yang badihi (riil). Oleh karena
           itu, ilmu-ilmu yang dimiliki orang dalam permulaan merupakan
           urusan kasbi (usaha), sedang dalam akhir merupakan urusan
           badihi (rill),
               Saya pernah mendengar  Muhammad bin Husin menta-
           takan, "Sebagian ulama menyebutkan permulaan tempat (kedu-
           dukan) adalah ma'rifat, kemudian yakin, pembenaran, ikhlas,
           persaksian,  lantas taat." Iman adalah  nama yant mencakup
           keseluruhan. Ini dapat dijadikan indikasibahwa  permulaan  wajib
           adalah  ma'rifat kepada  Allah Swt. Ma'rifat tidak akan terealisir
           kecuali mendahtrlukan  syarat-syaratnya.  Ini dapat disebut pan-
           dangan  yang benar. Apabila  argumentasi dapat teraplikasi  dan
           keterangan dapat terealisir, maka pandangan yang benar akan
           menjadi  optimal sejalan dengan  aplikasi  cahaya dan realisasi ana-
           lisa seperti or.rnt yang tidak membutuhkan analisa argumentasi.
           Ini yang disebut keadaan yakin. Membenarkan  Allah Swt. ter-
           hadap apa-apayang telah diinformasikan  adalah  mendengarkan-
           nya untuk memenuhi  ajakan terhadap apa yang telah diinfor-
           masikan melalui perbuatan di masa yang akan datang, karena
           pembenaran  akan terwujud dalarn bentuk-bentuk  yang bersifat
           informatif.  Ikhlas terkait dengan  hal-hal yang diikuti pelaks€ul€uln
          perintah. Memenuhi  ajakan  dapat direalisasikan  dengan persak-
           sian yang baik. PelaksanaEul  taat dapat dioptimalkan  dengan
          tauhid (penyatuan)  terhadap apa-apayang  dipeSintah  dan meng-
          hindari  apa-apa yang dilarang. Pengertian  ini dijadikan  indikasi
          oleh Imam Abu Bakar Furak sebagaimana ungkapannya,
           "lngatan (penyebutan) Iisan merupakan kelebihan (keutamaan)
          yang akan memenuhi  hati."
               Menurut  Sahal bin Abdullah,  diharamkan bagi hati mencela
          semerbak  baunya hati, karena ketenangan di dalam hati tidak
          akan tertuju kepada Allah Swt. Menurut Dzun Nun Al-Mishri,
          yakin akan mendorong  pendeknya  cita-cita, cita<ita yang pendek
          akan mendorong zuhud,  zuhud akan memberikan hikmah,  dan
          hikmah  akan menimbulkan pandangan  kritis yang membawa
          akibat baik. Dia juga berpendapat, terdapat tiga bentuk dari tanda-


                                      ?talata*  kl&  Pc./.a/., fu41 Sal4  253
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272