Page 270 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 270

pemuda di padang Tih70 seakan-akan dia kelihatan sepotong
              perak.
                   "Engkau hendak kemana, wahai Pemuda?"  tanya saya.
                   "Hendak ke Mekkah."
                   "Apakah  engkau berjalan tanpa membawa bekal, kendaraan,
              dan nafkah?"
                   "Wahai or.rnt yang lemah keyakinan,  Dzat yant mamPu
              menjaga  langit dan bumi, apakah Dia tidak akan mampu
              mengantarkan  diriku ke Mekkah tanpa ketergantungan?"
                   Ketika saya memasuki Mekkah, tiba-tiba saya berada di
              tempat  tawaf, dan pemuda itubersyair:

                   walui mataht yang  terl<elupas selamanya
                   wahai jiwa kematianht  yang berduka cita
                   jangan luu mencintai  seseorang
                   kecuali Dzat  Yang Agung  ilan Mulia
                   Ketika dia melihat diriku, dia mengatakan  kepadaku,
              "Apakah engkau selalu lemah keyakinan?"
                   Menurut Ishaq An-Nahrlauri, apabila seortrnt hamba telah
              menyempumakan  hakikat yakin, maka cobaan  akan menjadi
              kenikmatan dan kemudahan  akan menjadi musibah.  Menurut
              Abu Bakar Muhammad Al-Warraq,  yakin terbagi menjadi tiga:
              Pertama,  yakin pada kabar (ydtu ilmu yang dihasilkan dari kabar
              para nabi tentang sesuatu yang gaib dari kesaksiarurya  berupa
              su{ta, neraka,  dan betbagai  keadaan di hari kiamat). Kedua, yakin
              pada petuniuk ataubukti (yaituilmu atau keyakinanyang dihasil-
              kan dengan  pemikiran yang berdasarkan  dalil tentang kejadian
              alam, dan semuanya  itu menunjukkan  kebaruannya,  kesempur-
              naan-Nya  dan kesempuln  ran sifat-Nya).  Ketiga, yakin pada per-
              saksian (ilmu).


                  ?oTih
                      adalah nama suatu  turun  yang terletak di perbatasan antara
              Mesir dan Palestina  d.an agak menjorok ke Semenanjung Sinai. Di
              padang inilah Nabi Musa a.s. dan kaumnya tersesat. Buminya sangat
              tandus dan dalam posisi di antara Ailah, Mesir,  Laut  Qalzum,  dan
              Gunung Surrah.

               256  fui   7.1t *'ileo
                                     "uzl
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275