Page 314 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 314
mengatakan, "Keikhlasan suatu perbuatan adalah ketiadaan ke-
hendak bagi pemiliknya untuk mendapatkan ganti (pahala) dari
dua alam (dunia dan akhirat) dan ketiadaan permintaan bagian
dari dua malaikat (penjaga neraka dan surga)."
Ditanyakan pada Sahal bin Abdull ah, "tfal apayantpaling
berat bagi manusia?"
"Ikhlias, karena di dalamnya tidak (ada tuntutan) bag,ian bagi
pelakunya i' iawabnya. Sebagian ahli sufi juga ditanya tentang
hal yang sama, lalu dijawab, "Hendaknya engkau tidak memper-
saksikan amalmu pada selain Attah Swt."
Seorang sufi bercerita: Saya pemah masuk ke rumah Sahal
bin Abdullah pada hari jumat sebelum salat dilaksanakan. Saya
lihat di rumahnya ada seekor ular yang membuat saya mengede-
pankan seseorang dan mengakhirkan yang lain (orang ini berada
di tengah-tengah). Tiba-tiba Sahal berkata, "Masuklah, seseorErng
tidak akan mencapai hakikat iman, sementara di perrrulcaan bumi
masih ada yang ditakutkan."
"Apakah kamu hendak salat Jumat?" tarryanya kemudian.
Saya pun lantas berkata bahwa di antara kami dan mesjid
terdapat jarak sejauh perjalanan kaki sehari semalam. Saya me-
nempuh perjalanan itu dan tidak ada jarak lagi selain tinggal se-
dikit, sehingga saya melihat mesjid, lalu saya masuk dan salat
|umat di dalamnya. Kemudian saya keluar. Pandangan saya ter-
tuju pada kerumunan orant yangsedang keluardari mesjid. Tiba-
tiba saya mendengar Sahal berkata, "Orang-orang yant ment-
ucapkan laa ilaaha ilkl-laah sangat banyak, tetapi yang ikhlas amat
sedikit."
Makhul berkata, "Tidaklah seorErng hamba selama empat pu-
luh hari mampu berbuat ikhlas kecuali sumber-sumber hikmah
akan keluar dari hatinya melalui lidahnya." Yusuf bin Husin ber-
kata, ".Paling mulianya sesuatu di dunia adalah ikhlas. Betapa
beratnl,a saya berjuan8 men8tuturkan riya dari hati saya, tetapi
seakan-akan riya masih tumbuh dengan warna lain." Sulaiman
Ad-Darani berkata, "Jika seorang hamba ikhlas, maka rasa was-
was dan riya akan terputus darinya."
300 Stala Kala, q:4
"eel