Page 317 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 317
,/,r) G*6t if 'c,'y'r l;i
" ...mal(a inginilah l<cmatian jika memang lcnmu benar."
(QS. Al-Baqarah:94)
Saya mendengar Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq bercerita bahwa
Abu Ali Ats-Tsaqafi suatu hari pernah berkata yang kemudian
ditimpali oleh Abdullah bin Manazil ,"tlaiAbu Ali, persiaplianlah
kematianmu yang merupakan suatu kepastian." Peringatan itu
disambut Abu Ali detrgan ucdpan yant sama. "Dan engkau
Abdullah, juga persiapkahlah kematianmu yang tidak bisa tidak."
Abdullah pun lantas menggelantungkan lengannya dan meletak-
kan kepalanya sedemikian rupa seraya berkata, "Saya pasti mati."
Maka, Abu Ali teqpaku karena dia tidak mungkin menerimanya
denganapa yang dikerjakan Abdullah, juga karena Abu Ali mem-
punyai beberapa ketergantuntan, sementara Abdullah mumi
tidak ada kesibukan sama sekali.
Ahmad bin Muhammad Ad-Dinawari suatu hari membe-
rikan fatwa. Tidak lama kemudian seorang wanita yang sudah
sangat tua berteriak di suatu majelis dengan teriakan yant nya-
ring. Abul Abbas yang melihatnya berkata pada wanita tua itu,
"Kematianpasti datang. Dia sedang melangkah." Wanita itu me-
noleh kepadanya lalu berkata, "Saya pasti mati." Dan sedetik
kemudian magt pun menjernputnya.
Muhammad Al-Wasithi berkata, "Kebenaran adalah kebe-
narErn tauhid yang seiring dengan tujuan." Diceritakan bahwa
Abdul Wahid brn Zaid suatu hari memandang seorang bocah
dari Salah seorang anak temannya. Bocah itu badannya sangat
kurus.
"Apakah engkau selalu berpuasa, wahai Anak?"
"sayatidak selamanya berbuka," jawab sang bocah.
"Apakah kamu selalu salat malam?"
" Say a tidak selamanya tidur. "
" Apu yant membuat badanmu kurus?"
"Keinginan yang selalu ada dan ketersimpanan yant selalu
menetap dalam keinginan."
"Engkau diamlah, maka tidak ada yant mencelakakanmu."
rbr.1 kL- ?c.L/,t. ?... *ll 303
"t