Page 326 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 326

dorkan.buku  catatan amal kepada hamba setelah dia selesai
              melewati  jalan titian neraka menuju  surta. Tuhan memberikan
              buku catatan itu dalam keadaan tertutup rapat seraya mengata-
              kan, "Engkau telah melakukan  ... eng|<au  telatr melakukan. Saya
              sungguh  malu untuk menampakkan{hasil catatan itu) kepada-
              mu. Pergi, dan Saya benar-benar telah mentampunimu."

                   Saya mendengar  Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq  mengatakan  bah-
              wa Yahya bin Mu'adz  mengatakan,  'Mahasuci Dzat Yang ha:nba-
              Nya berbuat dosa, namun Dia malu kepadanya."  Fudhail bin
              Iyadh mengatakan , 'Ada lima tanda kesengsaraan,  yaitu: hati
              yang keras, mata yang beku, sedikit malu, cinta dunia, dan
              paniang angan-angan." Dalam sebagian  kitab disebutkan: Tidak
              ada seorang  hamba pun yang mencapai separuh hak-Ku. Dia
              berdoa  kepada-Ku  dan Saya malu menolaknya. Dia bermaksiat
              kepada-Ku, tetapi tidak malu kepada-Ku.

                   Yahya bin Mu'a& me4gatakan,  "Barangsiapa  malu kepada
              Allah dalam keadaan  taat, maka Allah akan malu kepadanya keti-
              ka dia dalam keadaanberbuat  dosa."IJstaz Syaikh  mengatakan,
              "Ketahuilah, sesungguhnya  malu mengharuskan  pencatiart."
              Dikatakan pula, malu adalah pengerutan  hati untuk peng-
              atuntan  pada Tuhan. Dikatakan,  jika seseorang duduk untuk
              memberi peringatan  pada manusia, maka dua mal,aikat memant-
              gilnya seraya mengatakan,  "Nasihatilatr  dirimu  dengan apa-apa
              yang kamu nasihatkan  kepada  kawanmu.  |ika  tidak, maka malu-
              lah kepada  Trran (Iuhan)mu  yang selalu melihatmu."
                   Junaid  ditanya tentang malu,lalu dijawab,  "Memandangbu-
              ruk dan kurang  (perbuatan baikmu). Di antara dua perbuatan
              itu akan lahir suatu kondisi yang dinamakan malu."
                   Muhammad  Al-Wasithi berkata, "Tidak akan merasakan ke-
              lezatan malu seseorang yang merobek ketentuan  hukum atau
              meLanggar janji." U staz Abu Ali Ad-Daqaq  be rkata, "Malu adalah
              meninggalkan pengakuan di hadapan  Allah." Abu Bakar Al-
              Warraq mengatakan,  "Terkadang saya salat dua rakaat karena
              AUah lalu berpaling dari keduanya. Kondisi saya dalam posisi
              sebagai orang yang berpaling dari pencurian semacam ini meru-
             . pakan bentuk  rasa malu."


              312  9.ala  7.fh-   'lhe                           I
                                     "uul
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331