Page 323 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 323
"Tentang malu."
"Sungguh mengherankan! Orang yang tidak punya rasa
malu pada Allah, bagaimana dia bisa berbicara masalah malu?!"
As-Sirri As-Saqthi berkata, "Sesungguhnya rasa rnalu dan
jinak memasuki hati. Jika di dalamnya keduanya menemukan
zuhud dant toArt' , maka keduanya akan turun. |ika tidak, maka
keduanya akan pergi."
Ahmad Al-]ariri mengatakan, "Sebagian manusia pada ku-
run pertama bekerja sama dengErn atama dalam hal-hal di antara
mereka hingga agama menjadi tipis. Kemudian pada kurun ke-
dua bekerja sama dengan pemenuhan janji hingga pemenuhan
itu sendiri hilang. Kemudian pada kurun ketiga bekerja sama
dengan keprawiraan hingga keprawiraan itu sendiri hilang. Ke-
mudian pada kurun keempat bekerja sama dengan rasa malu
hingga rasa malu hilang. Dan akhirnya jadilah api yang bekerja
sama dengan kesenangan dan ketakutan. Dikatakan dalam
firman-Nya:
i) or;1. ,s\;'oi yrr ,q, '{, *|3i
",{,
( rr : ,-Ltl
" Sesungguhnya wanita itu telnhberrnaksud (melakuknn yrbuat-
an itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermalcsud (melakulan
pula) dengan utanita itu andaikata din tidakmelihat tanda (dari)
Tulunnya." (QS. Yusuf: 24)
Sesungguhnyaburhan atau tanda kebesaran Tuhan (bukti)
melemparkan pakaian pada wajah berhala di sisi rumah. Yusuf
a.s. bertanya, 'Apa yang sedang kamu kerjakan?' Burhan tadi
menjawab, 'Saya malu pada Allah.' Yusuf pun menimpalinya,
'Saya lebih utama daripada kamu untuk malu pada Allah.'"
Di dalam firman-Nya disebutkan:
. .
(ro: ,.,,nty et),)r JL}* 6-r!t i;-t;
l-
"Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua
utanita itu berjalan dengan kemalu-maluan."
(QS. AlQashash:25)
/aa- Pe:aa:- P@ *l/a 309
"btaalas