Page 328 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 328

di bawah  pengaruh  perbudakan  makhluk; tidak dikendalikan
              pentuasa yarlg mengatur  alam (raja-raja atau presiden); dan tanda
              sahnya kemerdekaan dibuktikan  dengan keguguran  sifat yang
              membedakan  dari hatinya  di antara hal-hal (yang menjadi pilihan-
              nya). Baginya semua posisi yant menthadangnya  adalah sama."
                   Haritsah r.a. pernah  mengatakan  pada Rasulullah  Saw.,
               "]iwaku zuhud dari dunia. Bagiku  tidak ada bedanya antara batu
              dan emas." Saya mendengar  Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq mengata-
              kan, "Barangsiapa  menghinakan dunia, maka diabebas  darinya,
              dan jika berpindah menuju  kampung akhirat,  maka dia juga bebas
              darinya."  Beliau juga mengatakan  bahwa orant yang bebas dari
              dunia, maka di akhirat kelak juga bebas darinya.
                   Ustaz Asy-Syaikh mengatakan,  "Ketahuilafi,  bahwa hakikat
              kemerdekaan terletak dalam kesempumaan penghambaan.        ]ika
              penghambaannya  benar untuk Allah, maka kemerdekaannya  ber-
              sih dari perbudaan sesuatu yang berubah. Adapun orant yang
              berangan-angan  bahwa dirinya dipasrahkan hanya kepada-Nya
              dengan melepaskan  semua waktu untuk ibadah dan menyatu-
              kannya  dengan  lirikan-Nya  dari batasan amat ma' ruf nahi munglar,
              maka dia adalah orant yang mengerti dalam membedakan  beban-
              beban hukum. Demikian itu menjadikannya  terlepas dari dua
              dunia."
                 '
                   'Allah berfirman  kepada  Nabi-Nya  Saw.:

                         {u:.,+!}       'rA1t',i;.U    ,f    'O::,  ":"$

                    "Dan sembahlah Tuhanmu hingga keyakinan  menilatangimu."
                                                             (QS. Al-Hijn ee)
                   Yakni, kernatian. Penafsiran ini lebih disepakati  para ahli
              tafsir.

                   Thnda kemerdekaan  bagi seorang hamba  di antaranya adalah
              ketiadaan hatinya di bawah penghambaan  makhluk, kepen-
              tingan-kepentingan dunia, dan tujuan-tujuan akhirat. Dirinya
              adalah dirinya. Tidak satu pun keduniaan  yang sifatnya sementa-
              ra yarr9 memperbudaknya,  tidak juga keinginan, antan-angan,
              permintaan,  tujuan, harapan, dan bagian atau keuntungan. Diri-
              nya bebas  dari semua itu. Dalf Asy-Syibli pernah ditanya,  "Tidak-


              314  S..*la 7.r/a1 ?hz     el
                                     "a.E
   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333