Page 363 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 363

mahnya  dan mengucapkan  salam kepadanya, akan tetapi dia
          tidak menjawab.  Saya membatin,'Seorang  muslim masuk rumah-
          nya lalu mentucapkan salam kepadanya, dan dia tidak menja-
          wabnya.'  Baru saja hatiku berhenti berbisik,  Abu Utsman
          menyahut,'Apakah seperti ini seseorang melakukan ibadah haji,
          sementara  ibunya dibiarkan  di rumah  sendirian. Dia tidak berbak-
          ti kepada seorang ibu.'Saya  takut. Kata-kata  itu pasti ditujukan
          kepada saya.  Saat itu juga saya pulang ke Furghanah  dan mene-
          mani ibu sampai  beliau wafat. Kemudian  saya berkunjung lagi
          ke rumah Abu Utsman.  Beliau menyambut  saya dan menemani
         saya duduk. Saya tinggal bersamanya dalam beberapa  waktu
         sarnpai beliau wafat."

              Khair An-Nasaj berkata, "Saya sedang di rumah. Tiba-tiba
         saya dikejutkan oleh bayantan kehadiran  Al-Junaid  yang muncul
         di samping pintu. Dia seperti berdiri mematung.  Saya setera
         mematikanbisikan itu darihati  saya. Kejadian ituterulang sampai
         yang ketiga kalinya. Saya pun akhimya keluar, dan temyata Al-
         ]unaid  benar-benar berdiri di samping pintu. Dia menegur  saya,
         'Mengapa tidak kamu keluarkan  bisikan hati pada saat bisikan
         yang pertama."'
              Muhammad  bin Husin Al-Busthami  berkata, "Saya masuk
         rumah Abu Utsman  Al-Maghribi. Spontan hati saya berbisik, 'Se-
         moga dia menawarkan sesuatu kepada  saya.' Abu UtsmErn me-
         nyahut, 'Tidak  akan mencukupi  manusia  yant saya mengambil
         sesuatu dari mereka  sampai  mereka menambah masalahku untuk
         mereka."'

              Seorang fakir menuturkan pengalamannya.  Dia mengatakan,
         "Ketika  saya diBagdad, saya membayangkan Abdullah Al-Mur-
         ta'isi memberi saya uang lima belas dirham untuk membeli
         sebuah bejana dan sepasang sandal.  Saya pun masuk perkam-
         puntan dan menginap di suatu penginapan. Tiba-tiba  pintu ru-
         mah saya diketuk seseorcrng.  Saya segera membukanya.  Abdullah
         berdiri di depan pintu dan saya terkejut memandantnya.Angin
         berhembus halus menyertai  kehadirannya, masuk ke dalam, dan
         r4enerpa badan  saya. Dia mengatakan, 'Ambil kantong ini.'
              'Wahai  Tuan, saya tidak menginginkannya.'
              'Mengapa  engkau  menyiksa  (maksudnya Abdullah  tersiksa


                                            /ah-  PaLtita-  Pa.4 *14   349
                                    "ta/ata*
   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367   368