Page 362 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 362

langan tangan, bersama Allah engkau tidak takut apapun selain-
               Nyu.' Saya keluar dan pergi ke rumah Abu Yazid Al-Busthami
               juga untuk menanyakan  makna  tawakal. Saya ketuk pintu
               rumahnya dan dia menyahut dari dalam, 'Bukankah  jawaban
               yang kamu peroleh dari Abdurrahman  sudah cukup?'Saya  pena-
               saran dan mengatakan kepadanya, 'Bukalah pintunya.' Dia
               menyahut dari dalam, 'Engkau tidak mengunjungiku  sebagai
               pengunjung, tetapi hanya untuk bertanya, dan saya cukup menja-
               wabnya  dari balik pintu. Saya tidaf perlu membukakan pintu.'
               Saya diam sejenak di depan pintu kemudian pulang. Setahun
               kemudian  saya mendatanginya  lagi.  'Selamat  datang, engkau
               sekarang adalah pengunjungku.'  Saya kemudian tinggal ber-
               samzrnya selama sebulan. Selama itu tidak ada bisikan di dalam
               hati saya selain membisikkan tentangnya.  Ketika hendak  ber-
               pamitan, saya sempat  menanyakan  sesuafu kepadanya,'Apakah
               ada faedah untuk saya?' Dia menjawab,'  Ibu saya ketika mengan-
               d*E saya, pemah membisikkan  sesuatu  kepada saya.  ]ika  diso-
               dorkan kepadanya makanan yang halal, beliau mengambilnya.
               ]ika  makanannya  syubhat, beliau mencegah  tangannya  untuk
               mengambilnya."'

                    Ibrahim Al-Khawwashberkata  ,"Sayamasuk  desa. Di tengah
               perjalanan saya tertimpa musibah yang cukup berat. Ketika
               sampai di Mekkah, sesuatu  yang sangat mengherankan  menarik
               perhatian saya. Tiba-tiba seorang  laki-laki  tua yang sangat lemah
               muncul di hadapan saya dan memanggil saya.'Hai Ibrahim, saya
               memperhatikanmu semenjak engkau memasuki  desa. Saya se-
               ngaja tidak menyaparnu  karena tidak ir,g* mengganggu  kesibuk-
               an hatimu. Sekarang  saya menteluarkan  rasa waswas dari ha-
               timu."'
                    Diriwayatkan  bahwa Ali bin Abu Bakar Al-Furghaniu4 Al-
               Murghinani setiap tahun pergi ke Mekkah  untuk haji dan umrah.
               Ketika meldkukan perjalanan haji, dia lewat Naisabur  tetapi tidak
               mampir  ke rumah Ali Abu Utsman  Al-Hiri.  Pada haji berikutnya,
               dia sempat  mampir. Dia mengatakan, "Saya pun masuk ke ru'



                  1'{Al-Furghani   dinisbatkan pada Furghanah,  yaitu negara bagian
               Turkistan,  Rusia. Al-Murghinani  dinisbatkan  pada Murghinan.


               348  S.ala  klt  1ilru  ?@ry/
   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367