Page 358 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 358
bin Manshur yang diberi judul Ash-Slnilrur fi Naqdhid Duhur.
Belum sernpat berpikir macarn-macam, Syaikh Abdurrahman ber-
kata kepada saya, 'Bawalah lembaran itu kepadanya dan katakan
kepadanya, sesungguhnya saya telah mempelaiari jilid itu dan
saya telah menukil beberapa syaimya ke dalam karangan saya.
Kemudian saya berangkat pulang."
Driwayatkan dari Flasan Al-Haddad yant mentatakan, "Sa-
ya bersama Abul Qasirn Al-Munadi ketika dia sedang berceng-
kerama dengan orant-orang fakir. Saya dudukbersama mereka,
sampai Abul Qasim meminta saya untuk mencari sesuatu. 'Keluar
dan bawalah sesuatu untuk mereka!'Saya sangat senang men-
dapat tugas ini karena bisa ikut n'relayani orang-orang fakir. Saya
mendatangi mereka dengan sesuatu setelah mengetahui kebu-
tuhan saya. Saya masuk ke dalam rumah untuk mengambil ke-
ranjang lalu keluar. Ketika melewati lorongan jalan besar yang
penuh denganderetanpara saudagar, saya dikejutkan oleh Syaikh
yang tiba-tiba telah berada di situ. Wajahnya tampakberseri-seri.
Saya sampaikan salam kepadanya kemudian bertanya, 'Orang-
orant miskin saya pikir masih di majelis Tuan. Apakah Tuan su-
dahpunya sesuatu untuk menjamu mereka?'Dia diam sebentar
kemudian rnenunjukkan kepada saya roti, daging, dan anggur.
Ketika saya sampai di pintu, dia mendekati saya dari arah bela-
kang pintu dan mendorontnya pada tempat di mana saya mema-
sukinya. Saya pun kembali dan meminta maaf kepada Syaikh.
Saya tidak menemukan mereka. Saya pikir mereka berpencar.
Saya menyampaikan alasan kepadanya, kemudian keluar menda-
tangi pasar dan kembali membawa sesuatu. 'Masuk!'katanya.
Saya duduk dan menceritakan kepadanya pengalaman saya.
'Benar, para saudatar yant kamu temui di jalanan itu adalah
para pentuasa. Jika engkau mendatangkan sesuatu kepada kaum
fakir, maka berilah seperti ini, tidak seperti itu (yang diperoleh
dari para saudagar kaum bangsawan)."'
Abul Husin Al-Qurafi berkata, "Saya mengunjungi Abul
Khair At-Tainati, kemudian berpamitan pulang dan dia keluar
mengantarkan saya sampai di depan pintu mesjid. 'Hai Abul
Hasan,' panggilnya,'saya tahu kamu tidak membawa apa-apa.
Karena itu, bawalah dua apel ini.' Saya pun mengambil dan me-
masukkannya ke dalam kantong baju, lalu pergi melanjutkan
344 S<ata kp*'ltru
"wl