Page 361 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 361

'Dan  Dialnh Yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya  dan
                memaafkan kesalahan-kesalalan  (QS.  Asy-Syuraz  25),"
               Ibrahim Al-Khawwash menceritakan,  "Saya di Bagdad di
          tempat  kumpulan  orErng-orang kota. Dalam  kumpulan  itu terda-
          pat juga orang-orang fakir. Kemudian  datang seorang pemuda
          yang sangat elok, baunya harum, danwajahnya sangat merulwan.
          Saya rnenoleh kepada kawan-kawan  dan membisikkan  sesuatu
          kepada  mereka.  'Dia adalah  Yahudi.'  Sernua  orant menjadi mem-
          bencinya. Saya keluar dan pernuda itu juga keluar, kemudian
          dia kembali  dan menanyakan  sesuatu kepada  jamaah, 'Apa yang
          dikatakan Syaikh tersebut  tentxrgsaya?'  Mereka  marah dan tidak
          mempedulikan pertanyaannya. Akan tetapi,  dia terus mendesak
          sampai orang-orErng itu menjawabnya,  'Engkau adalah Yahudi!'
          Pemuda  itu terkejut. Da heran dengan  apa yang dikatakan kepa-
          da saya. Dia pun akhirnya  beranjak pergi dan mendatangi saya.
          Dia duduk bersimpuh di hadapan saya lalu menyatakan  keis-
          lamannya.  'Apa penyebabnya Anda masuk Islam?'  Seseorang
          bertanya.  'Di dalam kitab-kitab  kami,' jelasnya kemudian,'dise-
          butkan bahwa orant yang benar firasatnya tidak pernah salah.'
          Saya katakan kepadanya,'Saya  hanya menguji  orang-orang Is-
          lam. Saya memikirkan  mereka.   Jika  memang  ada orang yant
          benar  di antara mereka, maka di dalam kelompok  inilah adanya.
          Karena,  mereka mengucapkan firman Allah, dan saya memakai-
          kan kepada mereka.' Ketika hal itu diperlihatkan  kepada saya
          dan saya berfirasat,  maka tahulah saya bahwa dia adalah benar.
          Pemuda itu akhirnya menjadi seor.rnt ulama sufi yang besar."
              Ahmad Al-Jariri  mengatakan, "Di antara kalian ada sese-
          orant yang jika A l-Haqq  menghendakinya bisa berbicara tentang
          kerajaan (langit), apakah dia mengetahuinya  sebelum ditampak-
          kan kepadanya?"

              "Trdak," jawab mereka.
              "Saya menangisi hati manusia yang di dalamnya tidak di-
          jumpai sesuatu yang berasal dari Allah,"  jelas  saya.
              Abu Musa Ad-Dailami menuturkan  pengalamannya, "Saya
          pemah bertamu ke rumah Abdurrahman  bin Yahya untuk mena-
          nyakan makna  tawakal,lalu  dijawab, 'Kalau engkau  memasuk-
          kan tanganmu ke dalam mulut seekor naga sampai ke perge-


                                             /.1r.  P..Lat .  Pa'* Sall   347
                                     "uaaaa
   356   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366