Page 354 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 354
Ustaz Asy-Syaikh berkata, "Tafsiran berikut ini dari Abul
Hasin An-Nuri yant menerangkan bahwa ayat tersebut mengan-
dung kesamaran pengertian dengan penyebutan peniupan ruh,
bukan pembenaran seseoran t y arrt mengatakan dengan piiakan
kaki ruh, dan tidak sebagaimana ruh yang menyinari hati orang-
orant yang lemah. Jika benar baginya peniupan, penyambungan,
dan pemisahan, maka dia adalah orang yang menerima pengaruh
dan perubahan. Itulah di antara beberapa ketinggian sesuafu yang
baru. Allah telah mengkhususkan orang-orang mukmin dengan
penglihatan dan cahaya yang dengannya rnerekaberfirasat. Pada
hakikatnya hal ini merupakan pengetahuan yang didasarkan
sabda Rasulullah Saw; Sesungguhnya Dia melihat dengan caluya
Allah. Artinya, dengan ilmu dan penglihatan yang dikhususkan
Allah kepadanya. Dia diistimewakan Allah dengankedtn anute-
rah tersebut dan dipisahkan dari yang bukan bentuk-bentuknya.
Penamaan ilmu dan penglihatan dengan cahaya adalah bukan
sesuatu yang diada-adakan. Sifat demikian itu tidak dijauhkan
dengan peniupan karena maksud dari ayat tersebut adalah
penciptaan."
Husin bin Manshur mengatakan, "Orang yant punya firasat
adalah orant yant menembakkan kebenaran dengan lemparan
pertama menuiu sasaran yang tepat. Dia tidak condong pada
penafsiran, persangkaan, dan dugaan." Dikatakan, firasat para
murid masih pada tataran "persangl<aan" yant mentharuskan
pada tataran "pemastian", sedangkan firasat para ahli makrifat
berada pada tataran "pemastian" yarrg mengharuskan pada tata-
ran "kepastiart'.
Ahmadbin'Ashim Al-Anthaki mengatakan, "]ika kalian du-
duk bersama-sama ahli kebenaran, maka duduklah dengan kebe-
naran karena mereka adalah para spionase hati. Mereka dapat
memasuki hati kalian dan keluar dari hati kalian tanpa kalian
rasa." Abu Ja'far Al-Fladdad mengatakan, "Firasat adalah awal
bisikan hati dengan tanpa penentangan. Iika timbul penentangan
dari jenisnya, maka dia adalah sekedar lintasan dan bisikan
nafsu."
Abu Abdu-llah Ar-Razi ketika singgah di Naisabur ment-
alami pengalaman sufi yant menarik. Dia mengatakan, "Ibnul
Anbari pernah mengenakan pada saya pakaian yang terbuat dari
340 Sz*la K-lt -'ilru Teel