Page 371 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 371

'lndilnh  errgknu petnoaf dntt surulah orafig mengerjakntt yang
                ma'ruf serta beryalinglah dari orang-oraflg yang bodoh' ."
                                                     (QS.  Al-A'ruf:'1,99)."
               Di samping itu, banyak pendapat yang memberi makna akh-
          lak dalam beberapa  pengertian. Ada yang mengartikan  sebagai
          keberadaan  seseorang yang dekat dengan manusia  dan keter-
          asingannya dengan hal-hal  yang beredar  di tengah kehidupan
          mereka.  Ada juga yang mengartikan  sebagai  penerimaan  sesuatu
          yang mendatangi  dari kesia-siaan  makhluk  dan kepastian Al-
          Haqq, tanpa merasa  jemu dan gelisah. Abu Dzai Al-Ghifari  men-
          datangi kolam mengambil  air untuk memberi minum untanya.
          Akan tetapi, sebagian pengambil  air yang lain menyerobotnya
          dengan kasar sampai kolam itu pecah. Abu Dzarhanya  bisa me-
          mandang, lalu duduk, kemudian  berbaring. Seseorang  yang meli-
          hatnya heran, lalu menanyakannya.  Dia menjawab,  "Sesungguh-
          nya Rasulullah Saw. memerintahkan  kita jika seseorang marah,
          maka hendaknya ia duduk jika memang  dengan duduk bisa hi-
          lang, dan jika tidak, maka hendaknya ia berbaring."
              Tersebut dalam kitab Injil nasihat yant mengajarkan:  "Lfar:.-
          ba-Ku, ingatlah  Saya ketika engkau marah, maka Saya akan
          mengingatmu  ketika Saya marah."
              Luqman  berpesan  pada anakn  y a,  " Tidak akan diketahui tiga
          hal kecuali  dalam tiga hal: keasihan ketika marah,  keberanian
          ketika dalam perang, dan persaudaraan ketika dibutuhkan."  Nabi
          Musa  a.s. pemah mengadu pada Allah, "Tuhan, saya mohon Eng-
          kau untuk mengatakan  kepadaku apa yang tidak ada pada diri-
          ku." Allah mewahyukan  kepadanya,  "Engkau tidak melakukan
          demikian  untuk-Ku, maka bagaimana  Saya memperlakukan-
          mLl."
              Yahya bn Ziyad Al-Haritsi  mempunyai  seorang pelayan
          yang sangat buruk akhlaknya,  Tetangganya  heran, lalu mena-
          nyakannya kepadanya,  "Mengapa engkau pertahankan pelayan
          macam ini?"
              "Supaya  saya bisa mengajarinya sifat asih," jawabnya.
              Firman Allah Swt.:

                        ( r.,  .it.:r) +L')iUn'A.W'e-i:



                                     ?afizat   fula.  Pc44a/l4c  Pw  Sa2l  357
   366   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376