Page 445 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 445
Selama bepergian kami tidak bergaul dengan siapa pun sampai
kami tiba di suatu negeri. Jika di negeri ini ada seor.rnt syaikh,
kami akan bertamu dan berkumpul dengannya hingga larut ma-
lam. Kami kemudian kembali ke mesjid. Dalam mesjid itu, Mu-
hamrnad Al-Kattani salat dari awal hingga akhir malam dan
mengkhatamkan AlQuran. Sedangkan Az-Zaqaqduduk meng-
hadap kiblat. Saya sendiri tidur telentang sambil b"rpiki.. Setelah
itu, kami salat subuh dengan wudu tadi malam. Trba-tiba saya
lihat ada seorang pria yang semalam tidur, tapi tampak lebih
utama daripada kami."
Ruwaim bin Ahmad pernah ditanya tentang sopan santun
bepergian, lalu dijawab, "Hendaknya cita-citanya tidak melam-
paui kakinya. Ketika berhenti, hatinya adalah rumahnya."
Malik bin Dinar berkata bahwa Allah telah menurunkan
wahyu kepada Nabi Musa a.s., "Pakailah dua sandal dan tongkat
yang keduanya dari besi, kemudian berjalanlah di muka bumi.
Carilah peninggalan-peninggalan dan contoh-contoh pelajaran
sampai dua sandalmu rusak dan tongkatmu patah."
Dikisahkan bahwa Muhammad bin Ismail Al-Maghribi sela-
lu bepergian dengan sahabat-sahabatnya. Ketika waktu ihram
dan tahallul tiba, ia lakukan berkali-kali sebelum bajunya kotor
dan sebelum kuku dan rambutnya panjang. Sahabat-sahabatnya
jilia ada yang menyimpang dari jalan, ia memperingatkan, "Awas,
sebelah kananmu, hai Fulan. Awas, sebelah kirimu, hai Fulan."
Tangarmya tidak pernah meraih sesuatu yang telah diraih tangan
manusia. Makanannya adalah pangkal tumbuh-tumbuhan yang
dicabut kemudian dipotong untuk dimakan. Setiap sahabatnya
berkata, 'iBerdirilah, dan ke mErna kita akan pergl?" Maka, tidak
seorant pun yang menjawab.
jilu merela dimintai tolong
merela tid"ak bertany a siapalah anda
baikuntukbertempur
atau pergi ke tempat manapun
Abu Ali Ar-Ribathi berkata, "Saya pernah menemani Ab-
dullatr Al-Maruzi. Ia masuk sebuah lembah sebelum saya temani,
tanpa membawa bekal atau kendaraan. Ketika saya menemani-
9.L- Palate fu. *La 431
"Sta