Page 443 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 443

pada rnentembara  kecuali karena tujuan atau kepentingan  [s-
            lam. Namun, kebanyakan mereka lebih senant tinggal,  seperti
           Al-Junaid, Sahal bin Abdullah,  Abu Yazid Al-Busthami, Abu
           Hafsh, dan lain-lainnya. Sementara sebagian yang lain lebih suka
           bepergian  jauh dan melakukannya  sampai wafat, seperti, Abu
           Abdullah Al-Maghribi, Ibrahim bin Adharn, dan lain-lainnya.
           Sisanya, dan ini yang terbanyak,  mengembara  jauh ke berbagai
           negeri ketika masih muda, kemudian  menetap  di suatu tempat
           pada masa tuanya. Seperti,  Sa'id bin Ismail Al-Hiri, Dalf Asy-
           Syibli, dan lain-lainnya.  Masing-masing  dari kelompok ini
           mempunyai  pegangan  sendiri-sendiri  dan semuErnya  ditujukan
           untuk membangun carabertaqarrub  pada Allah."

                Ketahuilah bahwa  bepergian  ada dua macam, Pertama, be-
           pergian dengan badannya. Yaitu, beryindah tempat  dari suatu
           daerah ke daerah lain. Kedua, bepergian  dengan hatinya. Yaitu,
           meningkatnya  suatu sifat kebaikan  kepada  yang lebih baik. Ba-
           nyak orang yang melakukan dengan  cara pertama ini dan sedikit
           sekali yang melakukan  dengan cara yang kedua.
               Saya mendengar  Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq berkata,  "Di se-
           buah desa di luar Naisabur ada seorang syaikh (guru spritual)
           dari kelompok  ini. Dia juga mempunyaibeberapa  karangan ten-
           tang masalah ini. Sekelompok  orang datang kepadanya  danber-
           tarrya,'Apakah kamu sudah pernah mengembara,  wahai Syaikh?'
           Dia menjawab,  'Apakah  y*t  kamu maksudkan pengembaraan
           di bumi ini atau di langit? Kalau yang kamu maksudkan  pengem-
           baraan di bumi, saya belum melakukan. Tetapi,  jika yang kamu
           maksudkan pengembaraan  di langit, saya sudah."'
               Saya  juga mendengar  Ustaz  bercerita,  "Beberapa orang mis-
           kin pernah datang kepada saya ketika saya berada di Marwa, la-
           lu mereka  berkata, 'Saya telah menyeberang  jauh untuk mene-
           muimu.'  Saya menjawab,'Sebenamya  kamu cukup melangkah
           satu langkah saja jika ingin bepergian  dari dirimu."'
               Para ulama dari kelompok ini, masing-masing  memiliki
           hikayat yang berbeda-beda sesuai  dengan pilihan  pengernbaraan
           mereka.  Seperti yang diceritakan Ahnaf Al-Hamdani. "Sayaper-
           nah berada di suatu  Burun   sendirian," katanya mengawali kisah-
           nya, "Saya  merasa lelah sekali. Saya kemudian mengangkat
           tangan ke langit seraya berkata,  'Wahai  Tuhan, seorant  yang


                                              fuat  Pcaaaa* fun S.l/a  429
                                      "ta1*tat
   438   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448