Page 493 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 493

dan dibarengi dengan pengabdian  yant tiada hentinya.
                Abu Yazid Al-Busthamiberkata,  "Cinta menttangap sedikit
           pemberian  yang ia keluarkan dan menganggap banyak pem-
           berian kekasih walaupun sedikit," Sahal bin Abdullah berkata,
           "Cinta itu merangkul  ketaatan dan menentang  kedurhakaan."
                Al-Junaid  pernah  ditanya  tentang cinta,lalu  dijawab, "Cinta
           adalah masuknya sifat-siat  kekasih pada sifat-siat yang mencin-
           tainya." Maksudnya,  orErng yang mencintai itu selalu memuji-
           muji yang dicintainya,  sehingga  orang yang mencintai tenggelam
           dalam ingatan sifat-sifat yang dicintainya  dan melupakan  sifat-
           sifat dirinya sendiri dan perasaannya pada sifat-sifat  yang dimi-
           likinya.
               Abu Ali Ahmad Ar-Rudzabari berkata,  "Cinla  adalah kese-
           tiaan." Abu Abdullah Al-Qurasyi'  berkata, "Flakikat  cinta jika
           kamu memberi, maka kamu memberikart semua yang kamu mili-
           ki kepada orang yang kamu cintai, tanpa tersisa sedikit pun
           untukmu."
               Dalf Asy-Syibli  berkata, "Disebut  cinta karena cinta ment-
           hapus hati dari ingatan  semua selain yang dicintairtya."  Ahmad
           bin Atha'berkata,  "Cinta selalu menegur kelengahan  dirinya."
               Saya pemah mendengarUstaz  Abu Ali Ad-Daqaq/ semota
           Allah merahmatinya,berkata,  " Cinlaitu  kesenangan,  sedangkan
           letak-letak hakikatnya pada ketenanganrtya."  Katanya lagi, "Cinta
           itu melampaui batas  dalam bercinti. Sedangkan eiUh tidak me-
           miliki sifat yang melampaui  batas, sehingga tidak layak bagi A[ah
           diberi sifat cinta17s. Seandainya semua cinta makhluk dikum-
           pulkan jadi satu pada diri seseorang,  semua itu tidak bisa meng-



              rTsAllah   tidak boleh diberi sifat cinta, meski Allah mempunyai cinta
           karena Allah memang tidak pernah  hilang dari cinta. Allah tidak bisa
           diukur dengan cinta.  |ika  kita mensifati-Nya  dengan Al-Hakim  (Yang
           Maha Bijaksana),  Alt Alim (Yang Maha Alim), dan Al-Kan7n  (Yang Maha
           Mulia), maka hal itu dikarernkan  Allah telah mensifati  diri-Nya dengan
           ungkapan-ungkapan  itu. Kita tidak boleh mensiati-Nya  dengan hasil
           rekayasa kita sendiri  seperti Da adalag insinyur,  Dia adalah  Sakhiyyun
           (Dermawan), Faqih (Maha Pandai),  Nahwiyyun  (Ahli Nahwu) atau
           ushuliyyun  (ahli ushul).


                                              hLl  Pa./.at .  Pan SdZ  479
                                      "tqt:*t
   488   489   490   491   492   493   494   495   496   497   498