Page 68 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 68

1. WAKTU


                    Hakikat waktu menurut ahli hakikat adalah kejadian atau
               peristiwa  yang akan terjadi. Kejadiannya  selalu digantungkan
               pada yang sedang terjadi. Peristiwa  yang sedang terjadi meru-
               pakan waktu (sambungan)  bagi peristiwa  yang akan terjadi.  Jika
               Anda mengatakan,"Penggalan  pertama suatu bulan akan menda-
               tangimu",  maka kedatangan itu merupakan  sesuatu yang akan
               datang,  sedangkan  penggalan pertama suatu bulan adalah  keja-
               dian yang pasti sedang  terjadi (selalu terjadi).   Jadi,  penggalan
               pertama suatu bulan adalah  waktu yang akan teriadi.
                    Saya (Asy-Syaikh)  pemah mendengar Abu Ali Ad-Daqaq
               (gurunya), semota Allah merahmatinya,  berkata, "Waktu adalah
               apa yang engkau sedang di dalamnya."  Berarti, jika Anda di



               Rasulullah Saw. Karena itu, saya lihat ungkapan-ungkapan  mereka
               sangat lembut, detil, dan halus. Apa yang mereka katakan dan nukil le-
               bih menyelamatkan dan sangat  proporsional.  Mereka banyak  memberi
               faedah bagi dunia ilmu, di antaranya Imam Al-Junaid.
               - Kaum sufi dalam pemaparan  istilah-istilah  sufinya tidak perlu rnema-
               kai gaya bahaya  kiasan atau menutupi  makna-maknanya. Mereka  jika
               mengatakan  kebenaran suatu hal, hampir tidak seorang  pun kaum bijak
               yang menolaknya, baik dari kalangan ulama sufi sendiri, ulama fikih,
               ulama  Al-Quran,  dan ulama hadis. Mereka jika mengatakan sesuatu
               tidak pemah  lepas dari dalil logika dan tidakbertentangan  dengan dalil
               naqli (Al-Quran dan hadis).
               - Ada kalanya  ungkapannya merupakan terjemahan  berbagai rasa dan
               keadaan  batin yang sudah matang tetapi belum dipetik, kemudian kami
               menisbatkannya  padamakna  hakikat,  tasawuf atau kema'rifatan  ahlullah
               (orang yang hidupnya hanya dan selalu  diproyeksikan,  ditujukan,
               diperuntukkan, dikorbankan  untuk Allah). Inilah yang tidak diterima
               oleh sebagian besar  ahlul ilmi.
               - Ketika kalimat-kalimat ahlullah  diarahkan  pada pemberian hidayah
               pada manusia atau untuk membuktikan keberadaan rahasia-rahasia
               kebahagian dan kema'rifatan dengan berbagai jalan yang memung-
               kinkan manusia untuk melaluinya, maka menl;apa kita harus berpaling
               atau berlindung pada bentuk-bentuk kalimat kiasan atau sindiran.
               Lebih-lebih Al-Quran  sendiri  ditururrkan untuk memberikan hidayah
               dan rahmat kepada  seluruh alam. Tidak sesuatu pun setelah  Al-Hnqq.


               54    Sqle  k/a4  %e  ?@ul
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73