Page 64 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 64

Keberadaan-Nya  tidak dimulai; tidak juga bisa ditanyakan k"P*
              keberadaan-Nyu.  Sifat kekal-Nya  tidak berakhir. IGrena itu, Dia
              dikatakan  sebagai Dzat yang menyempurnakanaial  dan zamat1
              dan tidak boleh dikatakan mengapa  Dia berbuat dan apa yang
              diperbuat, karena  semua perbtratan-Nya  tidak mempunyai sebab
              atau alasan.
                   Tuhan, keberadaan-Nya  tidak boleh dipertanyakan  tentang
              apa-Nya,  karena bagi-Nya tidak berjenis sehingga  membutuhkan
              simbol-simbol dan ciri-ciri pembeda yang menandai bentuk-Nya.
              Dia dilihat tidak dari sisi berhadapan  yang berlawana$ melihat
              lain-Nya tidak dari persamaan-Nyu;  dan Dia menciptakan tidak
              dari hasil persenggamaan,  kerjasama dan latihan.

                   Bagi-Nya rulma-nama yant baik dan sifat+ifat yang luhur.
              Dia berbuat apa yang dikehendaki dan menundukkan hamba-
              Nya pada hikmah-Nya.  Tidak berjalan  dalam kekuasaan-Nya
              kecuali apa yang dikehendaki-Nya  dan tidak akan terjadi dalam
              kerajaan-Nya melainkan telah didahului  oleh suatu ketentuan.

                   Dia Tuhan Pencita rezeki hamba-hamba-Nya,  yang baik mau-
              pun yang buruk; direproduksi-Nya pula apa yang ada di dalam,
              baik yang kasat maupun yang tak kasat mata, berujud  atau hanya
              berupa bayang-bayan&  para rasul diutus-Nya kepada seluruh
              umat tanpa Dia harus terikat dengan kewajiban; diharuskannya
              manusia menyembah melalui lidah para nabi, semoga Allah
              melimpahkan  rahmat dan salam-Nya,  dengan sesuatu  yant tak
              adabagisiapa  saja yant mampu mentec.rm  maupunmenentang-
              Nya (berpaling);  diperkuat-Nya Nabi kita Muhammad  Saw.
              dengan  beberapa mu$izat yang tampak dan ayat-ayat  yang
              indah, dengan sesuatu  yant menyingkirkan  uzur, mempertegas
              keyakinan dan mengidentivikasikan kemungkaran.  Allah juga
              menjaga kecermelangan  Islam setelah kewafatan  Nabi-Nya yang
              mulia dengan  para khalifah yang diberi petunjuk;  kemudian
              memelihara yang haq dan menolongnya dengan rnemberi
              penjelasan berupa artumen-argumen  atama melalui lidah para
              wali-Nya,  menjaga umat yang bersih dari rnasyarakat  yang sesat,
              memotong materi (ajaran)  yang salah dengan dalil yang mantap,
              dan memenuhi apa yang telah dijanjikan-Nya  berupa keme-
              n.rngan agama dengan firman-Nya  berupa  kemenangan agama:


              50    fuala  K-rtu  qil
                                     "...ryj
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69