Page 60 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 60
dengan sifat-sifat perbuatan-Nya; dan jika pencapaianmu sampai
di maqam jam'i (lerkumpul atau penyatuan hamba dengan Al-
lah), maka kedekatanmu terjadi dengan sifat-sifat Dzat-Nya."
Abu Ishaq Al-Asfarayaini, seoranE guru spiritual bergelar
imam, menuturkan kisah perjalanan spiritualnya, "Ketika tiba
dari Bagdad, aku mengajar di mesjid Naisabur tentang masalah
ruh. Aku jelaskan bahwa ruh adalah makhluk. Saat itu Abul
Qasim An-Nashr Abadzi yang sedang duduk berjauhan dari
majelis kami memperhatikan kalimat-kalimatku dan meliwatinya
beberapa hari hingga batas waktu tertentu yang membuatnya
tak kuasa untuk tidak mengatakan perubahan jir*'anya kepada
Muhammad Al-Farra'.'Saya bersaksi,' akunya, 'bahwa saya telah
menjadi seorang muslim yangbaru melalui tangan laki-laki itu,'
lanjutnya sambil menunjuk ke arahku."
"Kabarkan padaku tentang Allah," tanya seseorant kepada
Yahya bin Mu'adz.
"Dia Tuhan Yang Esa."
"BagaimanaDia?"
"Dia Raja Yang Berkuasa."
"Di mana Dia?"
"Di tempat pengintaian."
Penanya itu tidakpuas dengan jawaban Ibnu Mu'adz." Aktt
tidak bertanya kepadamu tentangitu," katanya kemudian. "Apu
ada selain itu."
Ibnu Syahin pemah bertanya kepada Imam Al-|unaid ten-
tang makna tna'a (bersama), lalu oleh beliau dijawab, "MA'a
mernpunyai dua arti. Bersama para Nabi, ma'aberarhpertolongan
dan perlinduntan, berdasar firman Allah Swt.:
( n : *l,sri I'C:,ifS;'ott
" Sesungguhnya aku bersama kamu berdua. Aku mendengar dan
melihat." (QS. Thah a: 461.
Kedrra, ma'a @ersama) umum adalah ma'ayangberarti ilmu
pengetahuan Allah dan peliputan, dengan dasar firman-Nya:
46 Sule 7a41a1 '21*&
"Mul