Page 56 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 56

menjadi keniscayaan; dan sesuafu yang khayalan mampu mener-
               kamnya, maka penggambaran harus lebih mengunggulinya.
               Barangsiapa mencari dan memberi perlindtrngan di mana tempat-
               Nya berada, maka Tuhan tidak berlind*t di tempat atas, tidak
               dibawah, tidak menerima  pembatas,  tidak didesak dengan keter-
               himpitan selain-Nya di sisi-Nya, tidak diiangkau oleh yang bela-
               kang, tidak dipagari oleh yang depan, tidak dimtrnculkan oleh
               yang sebelum-Nya,  tidak dikumpulkan oleh yang terkumpul,
               tidak diadakan  oleh yang ada, tidak ditiadakan  oleh yang tidak
               ada. Sifat-nya  tidak bersifat  (bergambar),  perbuatan-Nya  tidak
               bersebab,  keberadaan-Nya tidak berbatas, segala-Nya  terbebas
               dari tingkah laku makhluk.  Kemahapenciptaan-Nya  tidak ada
               pasangan-Nya,  perbuatan-Nya tidak ada aliasan. Keterdahuluan-
               Nya jelas dan kebaruan makhluk juga jelas.

                    |ika  kamu mengatakan,  "waktu telah berlalu", makakebera-
               daan-Nya  sungguh  melampaui  waktu yang berlalu; jika kamu
               mengatakan,  "Huzoa"  - kata ganti tunggal unfuk Allah yang ber-
               arti Dia", maka huruf 'HA'' darr "Wtrtttt" itu sendiri adalatr makh-
               luk; dan jika kamu bertanya,'Di man a? ", maka keberadaan-Nya
               telah mendahului tempat.
                    Huruf-huruf  adalah ayat-ayat-Nya  (tanda-tanda-Nya);  kebe-
               radaan-Nya adalah ketetapan-Nya;  ma'rifat-Nya  adalah pent-
               esaan terhadap-Nya;  pentesaan-Nya  adalah  membedakan-Nya
               dari makhluk-Nya. Apa yang tergambar  dalam  khayalan  adalah
               berbeda dengan keberadaan-Nyu.  Bagaimana  sesuatu  yang dari-
               Nya bertempat  adalah  permulaansesuafu ifu, atau kembalikepa-
               da-Nya apa yang telah disustrn-Nya. Persangkaan-persangkaan
               tidak mampu menerima Tuhan.  Kedekatan-Nya  adalah karamah-
               Nya dan keterjauhan-Nya  adalah penghinaan-Nyu. Ketinggian-
               Nya tanpa naik; kedatangan-Nya  tanpa berpindah.  Dia adalah
               Dzat Yang Pertama,'lbrakhir, Tampak, Tersembunyi, Dekat,  ]auh,
               dan tidak ada sesuatu yang menyamai-Nya. Dia Maha
               Mendengar dan Melihat.
                    Yusuf bin Husin bercerita,  " Ada seor.rng  laki-laki berdiri di
               hadapan Dzun N un Al-Mishri lalu bertanya,' Beritahukan padaku
               tentang  makna tauhid?' Lalu oleh beliau dijawab,'Hendaknya
               engkau mengetahui  bahwa kekuasaan  Allah dalam segala hal
               tanpa kerja sama; penciptaan-Nya  tanpa sebab atau alasan;


               42    S<et  7./b.   q*
                                      ".aal
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61