Page 61 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 61
) #tr* i
Yt * ar,-',y 5'f-6
(v : irrr*r
'Tiada pembicaraan ralasia antara tiga orang, mehinkan Dialah
l<eempatnya. " (QS. Al-Muiadalah: 7).
Kemudian Ibnu Syahin berkata, "Orang seperti Anda patut
qrenjadi penunjuk bagi umat menuju Allah."
'Aruy
DzunNun Al'Mishri pemah ditanya seseorant tentang ayat
yang berbunyi:
i
(o:sl a*t r't &',*1St
"'Iltlun[angMalw Pemurah, Yang berseruyam di atas Arasy."
(QS. Thaha: 5).
I-alu diiawab, "Dzat-Ny a tetap,tempat-Nya tidak ada, sebab
Dia ada dengan Dzat-Nya; sedang segala sesuatu ada dengan
hukum-Nya menurut kehendak-Nyu."
Sedangkan menumt Asy-Syibti firman ifu bermakna: Ar-
Rahman bersifat kesenantiasaan (tidak bergeser), Al-Arasy
(singgasana-Nya) bersifat baru, dan Arasy pada Ar-Rahman
bersemayam. Adapun la'far bin Nashr mengartikannya bahwa
ilmu-Nya menyeluruh dengan segala sesuatu. Karena itu, tak
ada sesuatu yang lebih dekat kepada-Nya dari sesuatu yang lain.
)a'far Ash-Shadiq berkata, "Barangsiapa yang meyakini bah-
wa Allah ilalam, dari, dan di atas sesuatu, maka dia telah berbuat
syirik, Karena, jika Dia berada dalam sesuatu, niscaya Dia terku-
run& jika dari sesuatu, maka Dia baru (tercipta); dan jika di atas
sesuatu, berarti Dia terpikul."
Kemudian dia melanjutkan dengan mengomentari ayat:
'" ,. / -t
(,r:,.'.lr) J -\:i U i il
"Kemudinn dia mendekat lalu bertambah delat lagi."
(An-Naim:8).
Menurutnya, orang yant menduga bahwa dirinya telah
A...-1 ..,r ?.alll txuc 7..* ** 47