Page 59 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 59
itu, jika kamu berbuat demikian, berarti karnu benar-benar telah
meng-Esakan-Nya."
Pernah seseorant datang dan meminta Dzun Nun Al-Mishri,
se'orant ulama sufi Mesiruntuk mendoakanya, "Doakanlah aklJ,"
katanya. Kemudian dijawab, "Jika engkau telah memperkuat ilmu
gaib (pengetahuan tentang masalah gaib, seperti Tuhan, sifat-
sifat-Nya, akhirat, dan lain-lain) dengan kebenaran tauhid, maka
doa pasti terkabulkan. Jika tidak, maka doa tidak akan menyela-
matkan orang yang tenggelam."
Menurut Abu Husin An-Nuri, tauhid adalah setiap lintasan
batin yang menunjuk pada Allah tanpa disertai lintasan-lintasan
penyerupaan. Abu Ali Ar-Rudzabariketika ditanya tentang tautrid
menjawab demikian, "Tauhid adalah ketetapan hati secara kon-
tinu dan stabil akan keesaan-Nya dengan penetapan pemisahan
pengingkaran Tuhan (ateisme) dan penyerupaan (penyekutuan
Tuhan). Tauhid mengkristal dalam satu kalimat yaitu setiap apa
yang bisa digambarkan khayal dan akal adalah bukan Tuhan
AUah. Allah Maha Suci dari semua itu.
( \\ :.r,;lr y ;it'pt'it;A rW A
" tak ada keserupaan sedikit pun bagi-Nya. Dia Maha Menilengar
ilan Melihat. " (QS. Asy-Syuura: 11)
Abul Qasim An,NashrAbadzi berkata, "Sorga itu tetap
dengan penetapan-Nyu; penyebutan-Nya bagimu, rahmat, dan
kecintaan-Nya untukmu adalah tetap juga dengan penetapan-
Nya. Keduanya ada antara ketetapan dan penetapan-Nya, dan
penetapan yan6 ditetapkan-Nya. "
Aldul Haq (karrr, hakikat) mengatakan, "sesungguhnya sifat-
sifat Dzat Yang Qadim (Maha Dahulu) adalah tetap dengan kete-
tapan-Nya, berbeda dengan yang dikatakan oleh para penentang
Al-Haqq{''
An-Nashr Abadzi berkata, "Engkau terombang-ambing an-
tara sifat-sifat perbuatan dan sifat-sifat Dzat. Keduanya adalah
sifat Allah yang mempertegas kehakikatan-Nyr. |ika kelinglung-
anmu karena kecintaanmu pada Allah berada dimaqam (tingkat
posisi kema'rifatan) perpisahan, maka kedekatanmu terjadi
?el ?t*ut 7&- 914 45
^ui'Je