Page 111 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 111
94 | H a d i t s J i b r i l
“Dan sesungguhnya Kami (Allah) telah
menganugerahkan kepada Ibrahim akan
kebenaran dari dahulu (artinya dari semenjak
kecil), dan sungguh Kami mengetahui segala
keadaannya”. (QS. al-Anbiya: 51).
Adapun firman Allah dalam QS. al-An‟am tentang
perkataan Nabi Ibrahim ketika beliau melihat bintang,
bulan, dan matahari:
( ٚٛ ْ، ٚٚ ْ، ٚٙ ْ:ماعنلأا( ْ ٍْٓ بِّر َ ْ اَ ذى َ
adalah gaya bahasa dalam pengertian Istifham Inkari.
Artinya, sebuah kalimat dalam bentuk pertanyaan tapi
untuk tujuan mengingkari, bukan untuk tujuan
menetapkan. Dengan demikian makna ayat di atas
adalah: “Inikah tuhanku seperti yang kalian (umat Nabi
Ibrahim) sangka?”. Artinya, ini bukan tuhanku seperti
yang kalian sangka.
2. Cerita dusta tentang Nabi Yusuf. Menurut cerita ini
bahwa Nabi Yusuf saat berumur 17 tahun dan tinggal di
rumah penguasa Mesir hendak berbuat zina. Na‟uzdu
Billah. Suatu hari, menurut cerita dusta ini, istri penguasa
Mesir tersebut yang bernama Zalikha menggodanya
untuk berbuat zina. Kemudian demi melihat kecantikan,
timbul keinginan dalam diri Nabi Yusuf untuk
menyambut godaan tersebut. Peristiwa semacam ini jelas
suatu yang mustahil pada diri seorang Nabi. Benar, saat
itu Zalikha yang memiliki keinginan untuk berbuat zina,
tapi sama sekali tidak benar kalau Nabi Yusuf memiliki
keinginan yang sama.