Page 110 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 110
H a d i t s J i b r i l | 93
kemudian menyembah bulan, dan kemudian ia
menyembah matahari.
Cerita ini bohong belaka. Karena seorang Nabi wajib
selalu terpelihara dari kekufuran dan perbuatan syirik,
baik sebelum maupun setelah mereka diangkat menjadi
Nabi. Nabi Ibrahim sudah mengetahui dari semenjak
kecil bahwa bulan, bintang, dan matahari tidak layak
untuk disembah dan dijadikan Tuhan. Karena semua itu
adalah benda yang mamiliki bentuk dan ukuran, serta
mengalami perubahan dari satu keadaan kepada keadaan
lain. Benda-benda tersebut bergerak, terbit, kemudian
terbenam dan lenyap. Segala sesuatu yang berubah pasti
membutuhkan kepada yang menjadikannya dalam
perubahan tersebut. Demikian pula segala benda yang
memiliki ukuran pasti membutuhkan kepada yang
menjadikannya pada ukuran tersebut. Dan setiap sesuatu
yang membutuhkan maka berarti dia itu lemah. Dan
setiap yang lemah sangat tidak patut untuk disembah dan
dituhankan.
Nabi Ibrahim telah mengetahui dari semenjak kecil
bahwa hanya Allah yang berhak untuk disembah. Beliau
meyakini bahwa Allah tidak menyerupai suatu apapun
dari makhluk-Nya. Beliau juga mengetahui bahwa segala
sesuatu selain Allah adalah ciptaan Allah, maka mustahil
Allah sama dengan yang diciptakan-Nya. Tentang hal ini
Allah berfirman:
ِِ
ِ ِ
ْ هدشر
) ٘ٔ ْ:ءايبنلأا ْ ( ْ يملاع ِِ ْ ْ وب ْ اَّنكو ْ ْ لب ق ْ ْ ِ ْ ْ نم ُ َ ْ ُ ْ ْ ميىار بإ ْ ان ي تَ ْ آ ْ دقَ لو َ
ُ
ََْ
ْ َ
َْ
َ
َ
َ َْ
ُ َ