Page 107 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 107

90 | H a d i t s   J i b r i l

            anggur,  dan  semisalnya.  Juga  mustahil  bagi  mereka  sifat
            Safahah, seperti berkata-kata dengan keji dan kotor.

                    Kemudian,  para  Nabi  pasti  memiliki  sifat  Syaja‟ah.
            Artinya  bahwa  mereka  adalah  orang-orang  yang  berani.
            Mustahil  mereka  memiliki  sifat  pengecut  (al-jubn).  Sebagian
            sahabat  Rasulullah  dalam  menggambarkan  sifat  Syaja‟ah-nya
            berkata: “Apa bila kami sedang berada di tengah peperangan
            berkecamuk,  maka  kami  semua  berlindung  di  belakang
            Rasulullah”.  Allah  telah  menganugerahkan  kekuatan  kepada
            Nabi  Muhammad  setara  dengan  kekuatan  empat  puluh
            orang laki-laki paling kuat di antara manusia-manusia  biasa.

                    Demikian  pula  para  Nabi  memiliki  sifat  tabligh.
            Artinya  bahwa  mereka  telah  menyampaikan  segala  perkara
            yang  diperintahkan  oleh  Allah  untuk  disampaikan  kepada
            umatnya     dengan  sempurna.  Mustahil  bagi  mereka
            menyembunyikan  apa harus disampaikan (al-Kitman).


                    Para  Nabi  mustahil  terjangkit  penyakit  gila,  atau
            penyakit-penyakit  yang  menyebabkan  orang  lain  tidak  mau
            mendekat  dan  menyingkir,  serta  tidak  mau  mendengar
            dakwah  mereka.  Seperti  penyakit  lepra,  borok-borok  yang
            menjijikan  hingga mengeluarkan  belatung darinya.

                    Para  Nabi  juga  memiliki  sifat  Fashahah.  Artinya,
            mereka  adalah  orang-orang  yang  sangat  fasih  dalam
            berbicara.  Tidak  ada  seorangpun  dari  mereka  yang  gagap,
            atau  ta‟ta‟;  yaitu  yang  selalu  terdengar huruf ta‟ dalam setiap
            pembicaraan,  juga  tidak  ada  yang  alstagh;  yaitu  seperti  yang
            mengucapkan  huruf  ra‟  menjadi  huruf  ghain,  atau  huruf  lam
            menjadi huruf  tsa‟.
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112