Page 144 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 144
H a d i t s J i b r i l | 127
bahwa Allah tidak menciptakan perbuatan-perbuatan
manusia, tetapi manusia sendiri yang menciptakan
perbuatan-perbuatannya tersebut.
Terhadap golongan Qadariyyah yang berkeyakinan
seperti ini kita tidak boleh ragu sedikitpun untuk
mengkafirkannya. Mereka sama sekali bukan orang-orang
Islam. Karenanya, para ulama kita-pun sepakat dalam
mengkafirkan kaum Qadariyyah yang berkeyakinan semacam
ini. Mereka telah menyekutukan Allah dengan makhluk-
makhluk-Nya, karena mereka menetapkan adanya pencipta
kepada selain Allah. Mereka juga telah menjadikan Allah
lemah („Ajiz), karena dalam keyakinan mereka Allah tidak
menciptakan segala perbuatan hamba-Nya. Padahal di dalam
al-Qur‟an Allah telah berfirman:
ِ
ٍ
َّ
ٍٓ ُ
) ٔٙ ْ:دعرلا( ْ ْ ءيش ْ ْ لك ْ ْ قلاخ ْ ُ َ ْ وللا ِْ لق ْ ُ
َ
ُ
ْ
“Katakan (Wahai Muhammad), Allah adalah yang
menciptakan segala sesuatu”. (QS. ar-Ra‟ad: 16)
Mustahil bagi Allah tidak kuasa atau lemah untuk
menciptakan segala perbuatan hamba-Nya. Sesungguhnya
Allah yang menciptakan segala benda, dari mulai benda
paling kecil bentuknya, yaitu adz-dzarrah, hingga benda yang
paling besar, yaitu „asrsy, termasuk tubuh manusia, yang
notabene sebagai benda, juga ciptaan Allah. Artinya, bila
Allah yang menciptakan segala benda tersebut, maka
demikian pula Allah yang menciptakan segala sifat dari
benda-benda tersebut, juga segala perbuatan-perbuatannya.
Sangat mustahil jika satu benda diciptakan oleh Allah, tapi
kemudian sifat-sifat benda tersebut diciptakan oleh benda itu