Page 168 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 168

H a d i t s   J i b r i l  | 151

            dalam  masalah  sosial  politik.  Karenanya  tidak  sedikit  dari
            para kader periode pertama dan periode kedua dari gerakan-
            gerakan  ini  menumbuhkembangkan  organisasi  mereka  di
            dalam  penjara.  Perbedaan  faham  antara  mereka  menjadikan
            sesama  mereka  saling  mengkafirkan  dan  tidak  mendirikan
            shalat  berjama‟ah  satu  kelompok  dengan  lainnya.  Ini
            ditambah  lagi  dengan  kerja  samanya  Sayyid  Quthb  dengan
            orang-orang      faham      komunis      untuk     melakukan
            pemberontakan.  Hal  ini  nampak  jelas  dalam seruannya yang
            sampaikan  pada  tanggal  17  Mei  1934  agar  semua  orang
            untuk  turun  ke  jalan  dalam  keadaan  telanjang  bulat,
            sebagaimana  tulisannya ini telah dimuat di majalah al-Ahram
            Mesir .
                  38
                    Dan  bisa  jadi  benih-benih  ekstrimisme  yang  paling
            dahsyat  di  sekitar  abad  8  hijriah  adalah  faham-faham  yang
            telah ditanamkan oleh Ibn Taimiyah. Orang terakhir ini telah
            benyak  menyalahi  ijma‟  (konsensus)  kaum  muslimin  dalam  -
            paling  tidak-  60  masalah,  sebagaimana  hal  ini  telah
            disebutkan  oleh  al-hafizh  Abu  Zur‟ah  al-Damasyqi.  Ibn
            Taimiyah     banyak     menyeru    kepada     akidah    tajsim
            (menyerupakan  Allah  dengan  makhluk-Nya),  menetapkan
            adanya arah bagi Allah, dan mengkafirkan orang-orang Islam
            yang  bertawassul.  Ia  berkali-kali  kelar  masuk  penjara karena
            faham  ekstrimnya  tersebut,  hingga  ia  meninggal  di  dalam
            penjara “al-Qal‟ah” di kota Damaskus, setelah ia dihadapkan
            kepada  persidangan  pada  hakim  (al-qadli)  dari  empat
            madzhab.

                    Karya-karya    Ibn  Taimiyah  di  kemudian  hari
            dijadikan  referensi  yang tidak boleh dibantah dan dipastikan


                  38  Nashir „Athiyyah, al-Nahar, h. 9, 2/7/1992
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173